Terlupakan dan Kurang Dikenal, Ini 10 Pahlawan Super Melawan Genosida
loading...
A
A
A
Sebaliknya, Chhuon mencegah orang-orangnya kelaparan dengan menunjukkan kepada mereka cara menyembunyikan makanan. Dia menyembunyikan buronan dan berbohong kepada tentara tentang keberadaan mereka. Dia secara pribadi masuk penjara untuk membela nyawa salah satu penduduk desanya. Selama genosida rezim Pol Pot, Van Chhuon diklaim menyelamatkan banyak nyawa.
7. Carl Wilkens (Aktivis Kemanusiaan Penyelamat Anak Yatim Genosida Rwanda)
Carl Wilkens adalah misionaris Kristen Amerika Serikat (AS) dan mantan kepala Adventist Development and Relief Agency International di Rwanda. Pada 1994, dia satu-satunya orang AS yang memilih tetap tinggal saat genosida Rwanda terjadi.
Suku mayoritas Hutu banyak melakukan pembantaian terhadap suku minoritas Tutsi, termasuk melakukannya di panti-panti asuhan. Suatu hari, saat ada sebuah panti asuhan akan dihancurkan, Carl datang dan mencoba melindungi anak-anak panti.
Melihat aksinya, para milisi Hutu memutuskan menunda pembantaian selama beberapa jam. Wilkens menuju ke kantor Perdana Menteri dan memohon kepada para milisi untuk menyelamatkan hidup 400 anak panti asuhan. Berkat usaha Wilkens, panti asuhan dievakuasi dan anak-anak mendapat kesempatan hidup.
8. Nicholas Winton (Pialang Saham yang Selamatkan Anak-anak Cekoslowakia)
Pada 1938, pialang saham dan aktivis kemanusiaan Inggris Nicholas Winton sedang mempersiapkan liburan ski musim dingin, ketika seorang teman memintanya datang ke Praha, Cekoslowakia yang saat itu dikuasai rezim Nazi. Meninggalkan rencananya, Winton malah menghabiskan Natal dengan berjalan-jalan di sekitar kamp anak-anak Yahudi di kota Praha yang dinilainya cukup menyedihkan.
Winton mengawasi penyelamatan 669 anak, kebanyakan dari mereka adalah orang Yahudi dari Cekoslowakia pada malam menjelang Perang Dunia II. Winton mencarikan rumah penampungan untuk anak-anak Cekoslowakia dan mengatur perjalanan mereka yang aman ke Inggris. Operasi ini kemudian dikenal sebagai Czech Kindertransport (bahasa Jerman untuk "transportasi anak-anak").
7. Carl Wilkens (Aktivis Kemanusiaan Penyelamat Anak Yatim Genosida Rwanda)
Carl Wilkens adalah misionaris Kristen Amerika Serikat (AS) dan mantan kepala Adventist Development and Relief Agency International di Rwanda. Pada 1994, dia satu-satunya orang AS yang memilih tetap tinggal saat genosida Rwanda terjadi.
Suku mayoritas Hutu banyak melakukan pembantaian terhadap suku minoritas Tutsi, termasuk melakukannya di panti-panti asuhan. Suatu hari, saat ada sebuah panti asuhan akan dihancurkan, Carl datang dan mencoba melindungi anak-anak panti.
Melihat aksinya, para milisi Hutu memutuskan menunda pembantaian selama beberapa jam. Wilkens menuju ke kantor Perdana Menteri dan memohon kepada para milisi untuk menyelamatkan hidup 400 anak panti asuhan. Berkat usaha Wilkens, panti asuhan dievakuasi dan anak-anak mendapat kesempatan hidup.
8. Nicholas Winton (Pialang Saham yang Selamatkan Anak-anak Cekoslowakia)
Pada 1938, pialang saham dan aktivis kemanusiaan Inggris Nicholas Winton sedang mempersiapkan liburan ski musim dingin, ketika seorang teman memintanya datang ke Praha, Cekoslowakia yang saat itu dikuasai rezim Nazi. Meninggalkan rencananya, Winton malah menghabiskan Natal dengan berjalan-jalan di sekitar kamp anak-anak Yahudi di kota Praha yang dinilainya cukup menyedihkan.
Winton mengawasi penyelamatan 669 anak, kebanyakan dari mereka adalah orang Yahudi dari Cekoslowakia pada malam menjelang Perang Dunia II. Winton mencarikan rumah penampungan untuk anak-anak Cekoslowakia dan mengatur perjalanan mereka yang aman ke Inggris. Operasi ini kemudian dikenal sebagai Czech Kindertransport (bahasa Jerman untuk "transportasi anak-anak").