Terlupakan dan Kurang Dikenal, Ini 10 Pahlawan Super Melawan Genosida

Senin, 18 Januari 2021 - 06:32 WIB
loading...
A A A
3. Khushdeva Singh (Dokter Sikh Penentang Diskriminasi dalam Pemisahan India)

Terlupakan dan Kurang Dikenal, Ini 10 Pahlawan Super Melawan Genosida


Ketika Inggris meninggalkan India pada 1947, India di ambang perang saudara. Para ekstremis Hindu dan Muslim saling bunuh. Untuk mencegah kekerasan, pemerintah membagi negara itu menjadi dua negara bagian, Muslim Pakistan dan Hindu India yang kemudian dikenal sebagai pemisahan (partisi) India.

Khushdeva Singh (1902- 1985) adalah seorang dokter dan pekerja sosial India, yang dikenal atas kontribusinya terhadap pengobatan tuberkulosis di India. Ia adalah pendiri Masyarakat Kesejahteraan Kusta, Patiala untuk rehabilitasi pasien kusta di wilayah tersebut.

Dia sebagai seorang humanis dengan visi sekuler; ia diketahui telah memperlakukan beberapa Muslim selama pemisahan India. Pada 1957, Pemerintah India menganugerahinya dengan Padma Shri, penghargaan sipil India tertinggi keempat atas pengabdiannya.

4. Mehmet Celal Bey (Gubernur Turki Penentang Genosida)

Terlupakan dan Kurang Dikenal, Ini 10 Pahlawan Super Melawan Genosida


Pada 1915, Kekaisaran Ottoman melakukan genosida pertama di abad ke-20 dengan memusnahkan 1,5 juta orang Armenia. Ribuan warga Armenia dideportasi. Mehmet Celal Bey adalah seorang negarawan Turki kelahiran Ottoman dan saksi kunci Genosida Armenia.

Selama kariernya sebagai politisi, Celal Bey menjabat sebagai gubernur provinsi Ottoman yang terkait dengan kota Erzurum, Aleppo, Ayd, Edirne, Konya, dan Adana. Ia juga menjabat sebagai menteri dalam negeri dan menteri
pertanian serta walikota Istanbul.

Celal Bey dikenal karena telah menyelamatkan banyak nyawa selama Genosida Armenia dengan menentang perintah deportasi, yang merupakan awal dari kelaparan dan pembantaian.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1212 seconds (0.1#10.140)