Terlupakan dan Kurang Dikenal, Ini 10 Pahlawan Super Melawan Genosida
loading...
A
A
A
Akibatnya, dia dicopot dari jabatannya sebagai gubernur di Aleppo dan dipindahkan ke Konya, di mana dia kembali dipecat karena terus menghalangi deportasi. Karena tindakannya itu ia sering disebut sebagai Oskar Schindler (pahlawan genosida Jerman) dari Turki. (Baca juga: Patung Kuno dengan Hiasan Kepala Mirip Star Wars Ditemukan di Meksiko)
5. llijaz Pilav (Dokter Penyelamat Muslim Bosnia dari Pembantaian Srebrenica)
Pada 1992, pasukan Serbia menyerbu Bosnia sehingga mengakibatkan sekitar 50.000 warga muslim Bosnia mengungsi ke Kota Srebrenica. Pilav adalah seorang politisi dan tenaga medis Bosnia yang bertugas di dewan kota Srebrenica dan bekerja seorang dokter umum pada permulaan Perang Bosnia pada 1992.
Ketika perang meletus di Srebrenica, setiap hari pengungsi dengan luka mengerikan berdatangan dan sangat membutuhkan perawatan. Pilav dan anak buahnya bekerja tanpa tidur selama berhari-hari, di bawah tembakan mortir.
Meskipun baru berusia 28 tahun saat itu dan tidak memiliki pelatihan formal sebagai ahli bedah, Pilav melakukan 3.500 operasi yang berhasil selama pengepungan tentara Serbia. Dia dengan heroik bekerja untuk menyelamatkan nyawa banyak muslim Bosnia.
6. Van Chhuon (Petani yang Selamatkan Banyak Nyawa dari Genosida Pol Pot)
Pada 1975, Khmer Merah dipimpin Pol Pot mengambil alih Kamboja dan membagi penduduk dalam komune-komune (kelompok). Satu komune terdiri 10 desa. Setiap kepala desa wajib melapor ke kepala komune.
Sebelum Khmer Merah berkuasa, Van Chhuon adalah salah satu orang termiskin di Kamboja meski menjabat sebagai kepala desa di komune. Sebagai kepala suku, Chhuon dapat dengan mudah menyelamatkan keluarganya dan menyerahkan anggota komune ke rezim namun itu tidak dilakukannya. (Baca juga: Gorila di Kebun Binatang San Diego Tertular Virus Corona)
5. llijaz Pilav (Dokter Penyelamat Muslim Bosnia dari Pembantaian Srebrenica)
Pada 1992, pasukan Serbia menyerbu Bosnia sehingga mengakibatkan sekitar 50.000 warga muslim Bosnia mengungsi ke Kota Srebrenica. Pilav adalah seorang politisi dan tenaga medis Bosnia yang bertugas di dewan kota Srebrenica dan bekerja seorang dokter umum pada permulaan Perang Bosnia pada 1992.
Ketika perang meletus di Srebrenica, setiap hari pengungsi dengan luka mengerikan berdatangan dan sangat membutuhkan perawatan. Pilav dan anak buahnya bekerja tanpa tidur selama berhari-hari, di bawah tembakan mortir.
Meskipun baru berusia 28 tahun saat itu dan tidak memiliki pelatihan formal sebagai ahli bedah, Pilav melakukan 3.500 operasi yang berhasil selama pengepungan tentara Serbia. Dia dengan heroik bekerja untuk menyelamatkan nyawa banyak muslim Bosnia.
6. Van Chhuon (Petani yang Selamatkan Banyak Nyawa dari Genosida Pol Pot)
Pada 1975, Khmer Merah dipimpin Pol Pot mengambil alih Kamboja dan membagi penduduk dalam komune-komune (kelompok). Satu komune terdiri 10 desa. Setiap kepala desa wajib melapor ke kepala komune.
Sebelum Khmer Merah berkuasa, Van Chhuon adalah salah satu orang termiskin di Kamboja meski menjabat sebagai kepala desa di komune. Sebagai kepala suku, Chhuon dapat dengan mudah menyelamatkan keluarganya dan menyerahkan anggota komune ke rezim namun itu tidak dilakukannya. (Baca juga: Gorila di Kebun Binatang San Diego Tertular Virus Corona)