Emirates Skors Pilotnya karena Menolak Terbang ke Israel

Kamis, 14 Januari 2021 - 16:15 WIB
loading...
Emirates Skors Pilotnya karena Menolak Terbang ke Israel
Pesawat-pesawat yang dioperasikan maskapai Emirates yang berbasis di Dubai, Uni Emirat Arab. Foto/REUTERS
A A A
DUBAI - Maskapai penerbangan Emirates yang berbasis di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), telah menskors seorang pilotnya karena menolak terbang ke Israel .

Pilot yang ditangguhkan itu bernama Moneem Saheb Tabaa asal Tunisia. Dia mengonfirmasi penangguhan di halaman Facebook-nya, yang sejak itu akunnya ditutup.

"Tuhan adalah (satu-satunya) yang menjaga saya," kata Tabaa. "Saya tidak menyesalinya," ujarnya, seperti dikutip Middle East Monitor, Rabu (13/1/2021).

Taba diskors sambil menunggu sidang formal.



Ketika berita tentang penangguhannya menyebar di media sosial, banyak aktivis mengecam Emirates dan memuji Tabaa atas sikapnya yang keras dalam menentang kesepakatan normalisasi tahun lalu antara Israel dan beberapa negara Arab.

UEA adalah Arab ketiga setelah Yordania dan Mesir yang menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. Bahrain, Sudan dan Maroko telah mengikuti jejak UEA.

Tunisia secara konsisten menegaskan tidak berniat normalisasi hubungan dengan Israel. "Karena Tunisia menghormati posisi kedaulatan negara lain, bahwa pendiriannya berprinsip, dan perubahan dalam kancah internasional tidak akan pernah memengaruhinya," kata Kementerian Luar Negeri Tunisia dalam sebuah pernyataan akhir 2020 lalu.

Setelah terpilih pada 2019, Presiden Tunisia Kais Saied mengatakan bahwa Palestina terukir di hati rakyat Tunisia. "Palestina bukanlah banyak tanah yang terdaftar sebagai real estate," katanya.

Menyusul normalisasi hubungan Maroko dengan Israel, Ketua Parlemen Tunisia yang juga Ketua Gerakan Ennahda, Rached Ghannouchi, mengatakan; "Kami terkejut dengan langkah ini, yang bertentangan dengan konsensus Arab seperti yang diungkapkan oleh Inisiatif Perdamaian Arab. Kami mendukung hak-hak rakyat Palestina sesuai dengan prinsip Arab dan persaudaraan Muslim serta hukum internasional."
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1032 seconds (0.1#10.140)