Akun Twitter Disuspend, Trump Gunakan Akun @POTUS; 'Kami Tak Bisa Dibungkam!'
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berkoar lagi di Twitter menggunakan akun kepersidenan @POTUS beberapa menit setelah pihak Twitter men-suspend permanen akun pribadinya; @realDonaldTrump.
Akun @realDonaldTrump di-suspend atau ditangguhkan pihak Twitter pada hari Jumat (8/1/2021) dengan alasan akun itu berisiko mengumbar hasutan lebih lanjut untuk melakukan kekerasan. Langkah Twitter itu terjadi setelah massa pendukung Trump mengamuk dan menyerbu Gedung Capitol AS, tempat Kongres mengesahkan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden pada Rabu lalu. (Baca: Twitter Suspend Akun Trump karena Menghasut Kekerasan )
Trump mengecam raksasa media sosial tersebut karena membatasi kebebasan berbicara sambil mempromosikan ideologi "kiri radikal".
“Seperti yang sudah lama saya katakan, Twitter telah semakin melarang kebebasan berbicara, dan malam ini, karyawan Twitter telah berkoordinasi dengan Demokrat dan Radikal Kiri dalam menghapus akun saya dari platform mereka, untuk membungkam saya—dan Anda, 75.000.000 patriot hebat yang memilih saya," tulis Trump dalam serangkaian tweet pertama, yang didokumentasikan oleh netizen sebelum dilarang sekitar tiga menit tayang.
"Kami tidak bisa dibungkam! Twitter bukan tentang kebebasan berbicara. Semuanya tentang mempromosikan platform kiri radikal di mana beberapa orang paling kejam di dunia diizinkan untuk berbicara dengan bebas," lanjut tweet Trump yang kini sudah hilang.
Salinan pernyataan yang sama juga dikirim ke juru bicara Gedung Putih beberapa saat setelah thread singkat Trump keluar di Twitter. (Baca juga: Berbahaya, Jenderal Tertinggi AS Blokir Trump dari Kode Nuklir )
Memberi tahu pengikutnya untuk "tetap memantau", Trump juga mengisyaratkan bahwa dia akan segera mengungkap "pengumuman besar". Dia menambahkan bahwa timnya sedang bernegosiasi dengan berbagai situs lain untuk pindah, dan bahwa dia bahkan mempertimbangkan untuk membangun platform sendiri dalam waktu dekat.
Selain Twitter, sederet platform lain juga melakukan tindakan serupa terhadap Trump. Mereka di antaranya Facebook, Instagram, dan Snapchat.
Akun @realDonaldTrump di-suspend atau ditangguhkan pihak Twitter pada hari Jumat (8/1/2021) dengan alasan akun itu berisiko mengumbar hasutan lebih lanjut untuk melakukan kekerasan. Langkah Twitter itu terjadi setelah massa pendukung Trump mengamuk dan menyerbu Gedung Capitol AS, tempat Kongres mengesahkan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden pada Rabu lalu. (Baca: Twitter Suspend Akun Trump karena Menghasut Kekerasan )
Trump mengecam raksasa media sosial tersebut karena membatasi kebebasan berbicara sambil mempromosikan ideologi "kiri radikal".
“Seperti yang sudah lama saya katakan, Twitter telah semakin melarang kebebasan berbicara, dan malam ini, karyawan Twitter telah berkoordinasi dengan Demokrat dan Radikal Kiri dalam menghapus akun saya dari platform mereka, untuk membungkam saya—dan Anda, 75.000.000 patriot hebat yang memilih saya," tulis Trump dalam serangkaian tweet pertama, yang didokumentasikan oleh netizen sebelum dilarang sekitar tiga menit tayang.
"Kami tidak bisa dibungkam! Twitter bukan tentang kebebasan berbicara. Semuanya tentang mempromosikan platform kiri radikal di mana beberapa orang paling kejam di dunia diizinkan untuk berbicara dengan bebas," lanjut tweet Trump yang kini sudah hilang.
Salinan pernyataan yang sama juga dikirim ke juru bicara Gedung Putih beberapa saat setelah thread singkat Trump keluar di Twitter. (Baca juga: Berbahaya, Jenderal Tertinggi AS Blokir Trump dari Kode Nuklir )
Memberi tahu pengikutnya untuk "tetap memantau", Trump juga mengisyaratkan bahwa dia akan segera mengungkap "pengumuman besar". Dia menambahkan bahwa timnya sedang bernegosiasi dengan berbagai situs lain untuk pindah, dan bahwa dia bahkan mempertimbangkan untuk membangun platform sendiri dalam waktu dekat.
Selain Twitter, sederet platform lain juga melakukan tindakan serupa terhadap Trump. Mereka di antaranya Facebook, Instagram, dan Snapchat.
(min)