Tersangka Pemerkosa Pramugari Cantik Christine Dacera Mengaku Gay
loading...
A
A
A
MAKATI - Satu dari 11 pria yang dijadikan tersangka pemerkosaan dan pembunuhan pramugari cantik di Filipina , Christine Agelica Dacera , mengaku gay. Pengakuan ini dijadikan alasan untuk membantah tuduhan telah memerkosa korban.
Dacera, pramugari Philippine Airlines (PAL) Express, ditemukan tewas di bak kamar mandi Garden City Hotel di Makati setelah pesta Malam Tahun Baru. (Baca: Pramugari Cantik Tewas di Bak Kamar Mandi Hotel, Diduga usai Diperkosa Beramai-ramai )
Polisi di kota Makati, Filipina, mendakwa 11 pria terkait dengan kematian Dacera. Tubuh korban memar saat ditemukan tewas.
Sebelas pria, yang berada di pesta bersamanya malam itu, dituduh melakukan pemerkosaan dan pembunuhan. Tuduhan terhadap mereka bersifat sementara karena polisi menunggu hasil toksikologi.
Tetapi salah satu tersangka, Gregorio de Guzman, mengatakan dia dan rekan-rekannya yang dijadikan tersangka tidak mungkin memerkosa dan membunuh perempuan muda itu karena mereka semua tertarik secara seksual pada pria.
Gregorio de Guzman mengatakan kepada media lokal bahwa semua orang yang bersama Dacera pada malam itu adalah anggota komunitas LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transgender).
“Semua dari mereka gay,” kata de Guzman sebagaimana dikutip ABS-CBN News, Rabu (6/1/2021). (Baca juga: Polisi Filipina Tembak Kepala Seorang Ibu dan Anaknya, Duterte Merasa Ngeri )
“Kesan saya tentang dia (korban) adalah dia suka bergaul dengan kami anggota LGBT. Dia merasa nyaman dengan kami. Sepanjang waktu dia merasa sangat nyaman dengan kami semua," ujarnya.
“Bagi saya, saya tidak pernah melakukan hubungan seksual dengan seorang perempuan. Saya tidak pernah terangsang oleh seorang perempuan. Selalu seorang pria. Banyak yang bisa bersaksi untuk itu," paparnya.
Dacera, asal General Santos City, dilarikan ke rumah sakit oleh tiga temannya yang menemukannya tidak sadarkan diri di bak kamar mandi pada pagi hari tanggal 1 Januari 2021.
Dacera, pramugari Philippine Airlines (PAL) Express, ditemukan tewas di bak kamar mandi Garden City Hotel di Makati setelah pesta Malam Tahun Baru. (Baca: Pramugari Cantik Tewas di Bak Kamar Mandi Hotel, Diduga usai Diperkosa Beramai-ramai )
Polisi di kota Makati, Filipina, mendakwa 11 pria terkait dengan kematian Dacera. Tubuh korban memar saat ditemukan tewas.
Sebelas pria, yang berada di pesta bersamanya malam itu, dituduh melakukan pemerkosaan dan pembunuhan. Tuduhan terhadap mereka bersifat sementara karena polisi menunggu hasil toksikologi.
Tetapi salah satu tersangka, Gregorio de Guzman, mengatakan dia dan rekan-rekannya yang dijadikan tersangka tidak mungkin memerkosa dan membunuh perempuan muda itu karena mereka semua tertarik secara seksual pada pria.
Gregorio de Guzman mengatakan kepada media lokal bahwa semua orang yang bersama Dacera pada malam itu adalah anggota komunitas LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transgender).
“Semua dari mereka gay,” kata de Guzman sebagaimana dikutip ABS-CBN News, Rabu (6/1/2021). (Baca juga: Polisi Filipina Tembak Kepala Seorang Ibu dan Anaknya, Duterte Merasa Ngeri )
“Kesan saya tentang dia (korban) adalah dia suka bergaul dengan kami anggota LGBT. Dia merasa nyaman dengan kami. Sepanjang waktu dia merasa sangat nyaman dengan kami semua," ujarnya.
“Bagi saya, saya tidak pernah melakukan hubungan seksual dengan seorang perempuan. Saya tidak pernah terangsang oleh seorang perempuan. Selalu seorang pria. Banyak yang bisa bersaksi untuk itu," paparnya.
Dacera, asal General Santos City, dilarikan ke rumah sakit oleh tiga temannya yang menemukannya tidak sadarkan diri di bak kamar mandi pada pagi hari tanggal 1 Januari 2021.