Ceko dan Slowakia Kewalahan Kremasi Mayat-mayat Korban COVID-19

Rabu, 06 Januari 2021 - 02:05 WIB
loading...
Ceko dan Slowakia Kewalahan...
Fasilitas untuk kremasi jenazah. Foto/REUTERS/Isaac Urrutia
A A A
OSTRAVA - Pejabat di Republik Ceko dan Slowakia membunyikan peringatan setelah kewalahan dalam mengkremasi mayat-mayat korban COVID-19 yang terus bertambah.

"Pandemi memengaruhi krematorium Ostrava sedemikian rupa sehingga mereka tidak dapat mengkremasi semua yang meninggal di sana,” kata gubernur setempat, Ivo Vondrak. (Baca: Wisata Seks Dubai, Buah Normalisasi Hubungan UEA dengan Israel )

Dia akan meminta pemerintah pusat untuk koordinasi dan redistribusi mayat-mayat korban virus corona baru (COVID-19) di daerah.

Vondrak mengatakan kepada situs berita iDNES.cz bahwa krematorium di kota timur Ceko itu telah menggunakan peralatan pendingin tambahan. Namun, ia tidak memiliki kapasitas yang cukup untuk menangani permintaan tersebut.

Wali Kota Ostrava, Tomas Macura, mengatakan krematorium itu adalah yang terbesar di negara itu dan satu-satunya di wilayah tersebut.

"Mereka bekerja dalam tiga shift untuk kremasi di tiga tungku. Itu masih belum cukup, dan mayat menunggu di sana untuk kremasi. Karena kepekaan, kami tidak ingin mempublikasikannya selama beberapa waktu, tetapi kami tidak dapat menahannya lebih lama lagi. Jika tidak, orang tidak akan menyadari keseriusan situasi," paparnya.

"Tidak ada tempat untuk pergi, tidak ada tempat mundur dari sini," imbuh wali kota, seperti dikutip Russia Today, Rabu (6/1/2021).

Menurut laporan iDNES.cz, 80 jenazah dikirim untuk dikremasi pada Malam Tahun Baru, dan angka itu bahkan lebih tinggi pada hari-hari lain. Jumlah jenazah yang biasa dikremasi adalah kira-kira setengah dari angka itu.

Krisis serupa telah terjadi di tetangga timur Republik Ceko, Slowakia, di mana krematorium di kota Nitra juga kewalahan. Sama seperti di Ostrava, jenazah-jenazah korban COVID-19 dibawa ke sana dari seluruh wilayah.

Media lokal melaporkan bahwa rumah sakit utama dan kamar mayat di Nitra semakin kewalahan.

“Kami masih mengadakan dua hingga empat pemakaman sehari, dan lima hingga enam jenazah lainnya akan tiba. Kami tidak punya waktu untuk menguburkan mereka," kata seorang pekerja di rumah duka kepada saluran televisi Markiza. (Baca juga: Pramugari Cantik Tewas di Bak Mandi Hotel, Diduga usai Diperkosa Beramai-ramai )

Laporan itu mengatakan pejabat kota mendirikan unit lemari es di dekat pemakaman, dan siap untuk menyimpan mayat di stadion olahraga musim dingin jika diperlukan ruang tambahan.

“Angka-angka itu sangat buruk sepanjang Desember. Distrik Nitra selalu berada di 'zona merah'. Kami yang terburuk," kata wali kota setempat, Marek Hattas.

Seperti negara-negara Uni Eropa lainnya, Republik Ceko dan Slowakia memulai kampanye vaksinasi mereka pada akhir Desember.

Kementerian Kesehatan Ceko mencatat 12.860 kasus baru infeksi COVID-19 pada hari Senin, sehingga total negara itu menjadi 759.635 kasus. Menurut data pemerintah, 12.257 orang telah meninggal di sana akibat virus tersebut sejak awal pandemi.

Sedangkan Otoritas Kesehatan Masyarakat SloWakia mengatakan pada hari Senin bahwa jumlah kasus di sana telah meningkat 7.223 menjadi 110.279. Korban tewas terkait COVID-19 di negara itu adalah 2.603 jiwa.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0975 seconds (0.1#10.140)