Negara NATO Ini Tak Miliki Sistem Pertahanan Udara dan Jet Tempur Gara-gara Bantu Ukraina

Minggu, 21 Januari 2024 - 09:44 WIB
loading...
Negara NATO Ini Tak Miliki Sistem Pertahanan Udara dan Jet Tempur Gara-gara Bantu Ukraina
Slowakia, salah satu negara NATO, tak lagi memiliki sistem pertahanan udara dan jet tempur karena diberikan kepada Ukraina. Foto/REUTERS
A A A
BRATISLAVA - Slowakia, salah satu negara NATO, mengeluh karena tidak lagi memiliki sistem pertahanan udara dan jet tempur setelah memberikan bantuan militer ke Ukraina secara terus-menerus.

Keluhan ini disampaikan Menteri Pertahanan Slovakia yang baru, Robert Kalinak. Menurutnya, kesalahan fatal ini dilakukan oleh pemerintah sebelumnya dan butuh waktu bertahun-tahun untuk memperbaikinya.

Menteri tersebut, yang mulai menjabat pada bulan Oktober di bawah pemerintahan baru yang dipimpin oleh Perdana Menteri Robert Fico, mengatakan para pendahulunya telah menyerahkan perangkat keras militer utama ke Ukraina tanpa membuat rencana apa pun untuk mendapatkan penggantinya.



"Kementerian Pertahanan pada dasarnya dijalankan oleh orang-orang yang memiliki kualitas seperti anjing pug dibandingkan serigala,” kata Kalinak kepada surat kabar Standard.

“Pemerintahan sebelumnya meninggalkan kami tanpa pertahanan anti-pesawat, tanpa penerbangan tempur, dan kami bahkan tidak mendapatkan 700 juta untuk MiG yang dijanjikan, yang juga diserahkan pemerintah ke Ukraina,” lanjut Kalinak, yang dilansir Sputnik, Minggu (21/1/2024).

Kini, negara anggota Uni Eropa tersebut berupaya melakukan negosiasi dengan mitranya untuk memastikan bahwa pertahanan udara Slovakia akan disediakan oleh sekutu NATO.

Kalinak memperingatkan bahwa keamanan negaranya berada dalam risiki setelah sistem anti-pesawat Patriot Amerika Serikat (AS) ditarik dari wilayahnya pada akhir tahun 2023, sementara menjadi tuan rumah bagi sistem SAMP/T Italia juga akan berakhir tahun ini.

Dia melanjutkan, akan memakan waktu bertahun-tahun untuk memperbaiki "kerusakan" yang terjadi pada keamanan negara. Misalnya, pemerintahan baru kemungkinan tidak akan mampu menemukan pengganti sistem antipesawat S-300 selama masa jabatannya.

“Mungkin menjelang akhir masa jabatan, tapi saya hanya berharap begitu,” ujarnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0987 seconds (0.1#10.140)