Iran Minta Interpol Bantu Tangkap Trump dan 47 Pejabat AS Lainnya

Rabu, 06 Januari 2021 - 00:05 WIB
loading...
Iran Minta Interpol...
Puluhan ribu rakyat Irak pendukung kelompok milisi pro-Iran memenuhi jalan-jalan di Baghdad untuk memperingati pembunuhana Jenderal Qassem Soleimani oleh AS, Minggu (3/1/2021). Foto/REUTERS
A A A
TEHERAN - Iran telah meminta Interpol untuk membantu menangkap Presiden Donald Trump dan 47 pejabat Amerika Serikat (AS) lainnya atas peran mereka dalam pembunuhan terhadap Jenderal Qassem Soleimani .

Jenderal Soleimani, komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, dibunuh Amerika dengan serangan pesawat nirawak di Baghdad, Irak, 3 Januari 2020 atau satu tahun lalu. (Baca: Ancaman Iran Makin Menjadi-jadi, AS Batal Pulangkan Kapal Induk dari Teluk )

"Permintaan untuk mengeluarkan 'Red Notice' bagi 48 orang yang terlibat dalam pembunuhan Martir Soleimani, termasuk Presiden AS, komandan dan pejabat di Pentagon, dan pasukan di wilayah tersebut, diserahkan kepada Interpol," kata juru bicara pengadilan Gholam Hossein Esmaeili dalam konferensi pers di Teheran pada hari Selasa (5/1/2021).

"Republik Islam Iran sangat serius menindaklanjuti mengejar dan menghukum mereka yang memerintahkan dan mengeksekusi kejahatan ini," ujarnya, seperti dikutip Russia Today.

Menurut Organisasi Polisi Kriminal Internasional (Interpol), "Red Notice" adalah permintaan kepada penegak hukum di seluruh dunia untuk mencari dan untuk sementara menangkap seseorang yang menunggu ekstradisi, penyerahan, atau tindakan hukum serupa."

Interpol mencatat bahwa "Red Notice" bukan surat perintah penangkapan. (Baca: Eks Bos Mossad: Iran Gagal Balas Dendam, Pengganti Soleimani Tak Selevel )

Menteri Intelijen Iran Mahmoud Alavi juga berbicara tentang masalah tersebut pada hari Selasa, dengan mengatakan bahwa Iran telah menyiapkan 1.000 halaman dokumen untuk dirujuk ke Pengadilan Kriminal Internasional untuk membuktikan bahwa terorisme negara telah digunakan terhadap Jenderal Soleimani. Dia menjanjikan "balas dendam yang keras dan pada waktu yang tepat".

Agnes Callamard, pelapor khusus PBB tentang eksekusi di luar hukum dan sewenang-wenang, menggambarkan pembunuhan itu sebagai tindakan melanggar hukum dan "paku" di peti mati hukum internasional.

Iran telah meminta bantuan Interpol dalam menangkap Donald Trump dan 35 pejabat lainnya atas tuduhan pembunuhan dan terorisme pada Juni tahun lalu. Namun, Interpol menolak permintaan tersebut, dengan alasan konstitusinya melarangnya melakukan intervensi atau aktivitas apa pun yang bersifat politik, militer, agama, atau ras.

Para pejabat senior Iran, termasuk Presiden Hassan Rouhani, telah berulang kali berjanji untuk membalaskan kematian Jenderal Soleimani.

Donald Trump akan meninggalkan jabatannya pada 20 Januari, dan Iran telah menyatakan harapan bahwa akhir masa kepresidenannya mungkin berarti dia dapat dibawa ke pengadilan.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Trump Peringatkan Putin:...
Trump Peringatkan Putin: Menolak Gencatan Senjata Akan Sangat Menghancurkan bagi Rusia
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
7 Fakta Donald Trump...
7 Fakta Donald Trump Memecat Tentara Transgender AS, dari 12.000 Prajurit LGBT hingga Bumerang Kepalsuan
7 Negara yang Berebut...
7 Negara yang Berebut Kekuasaan di Arktik, Rusia Jadi Jagoannya
Profil Linda McMahon,...
Profil Linda McMahon, Menteri Pendidikan AS Era Trump yang Pecat 50 Persen Pegawainya
Profil Mahmoud Khalil,...
Profil Mahmoud Khalil, Aktivis Muslim AS yang Ditangkap karena Menentang Kebijakan Donald Trump
Bukan Lagi Pusat Intelektual?...
Bukan Lagi Pusat Intelektual? Departemen Pendidikan AS Pecat 50 Persen Pegawainya
Rekomendasi
Kenapa Gol Penalti Double...
Kenapa Gol Penalti Double Kick Julian Alvarez Dianulir di Adu Penalti Atletico Madrid vs Real Madrid?
Ini 5 Fakultas/Sekolah...
Ini 5 Fakultas/Sekolah ITB dengan Keketatan Tertinggi pada SNBT 2025, Tertarik?
Moratorium PMI ke Arab...
Moratorium PMI ke Arab Saudi Dibuka, Apjati: Peluang Tingkatkan Kapasitas
Berita Terkini
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
51 menit yang lalu
Trump Peringatkan Putin:...
Trump Peringatkan Putin: Menolak Gencatan Senjata Akan Sangat Menghancurkan bagi Rusia
1 jam yang lalu
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
2 jam yang lalu
Pembajakan Kereta Api...
Pembajakan Kereta Api Pakistan Berakhir Mengerikan, Pemberontak Habisi 21 Sandera
3 jam yang lalu
Jenderal Tertinggi Rusia:...
Jenderal Tertinggi Rusia: Pasukan Ukraina Dikepung di Kursk
3 jam yang lalu
Netanyahu Marah Luar...
Netanyahu Marah Luar Biasa dalam Sidang Korupsi: Anda Menempatkan Saya di Neraka!
4 jam yang lalu
Infografis
Musuh-musuh Utama AS...
Musuh-musuh Utama AS dan NATO akan Gelar Latihan Perang
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved