Eks Bos Mossad: Iran Gagal Balas Dendam, Pengganti Soleimani Tak Selevel

Senin, 04 Januari 2021 - 13:50 WIB
loading...
Eks Bos Mossad: Iran...
Puluhan ribu rakyat Irak pendukung kelompok milisi pro-Iran memenuhi jalan-jalan di Baghdad untuk memperingati pembunuhana Jenderal Qassem Soleimani oleh AS, Minggu (3/1/2021). Foto/REUTERS
A A A
TEL AVIV - Dua mantan kepala Mossad dan mantan kepala dewan keamanan nasional Israel telah mengeklaim bahwa Iran sejauh ini telah gagal untuk membalaskan kematian jenderalnya, Qasem Soleimani . Mereka bahkan meremehkan sosok pengganti Soleimani yang level kemampuannya tak sebanding.

Mayor Jenderal Qassem Solemani adalah komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran saat dibunuh oleh serangan drone Amerika Serikat (AS) di Baghdad, Irak, 3 Januari 2020. Teheran sudah berkali-kali mengancam akan membalas dendam, namun sejauh ini baru meluncurkan serangan rudal terhadap dua pangkalan militer Irak yang dioperasikan AS dan tidak menimbulkan korban jiwa. (Baca: Ancaman Iran Makin Menjadi-jadi, AS Batal Pulangkan Kapal Induk dari Teluk )

Mantan direktur Mossad, Shabtai Shavit, mencatat bahwa pembunuhan ilmuwan nuklir terkemuka Teheran; Mohsen Fakrhizadeh, pada November adalah pukulan ganda terhadap aktivitas militer Iran di Timur Tengah.

"Komandan Pasukan Quds saat ini, Esmail Ghaani, tidak pada level yang sama dengan pendahulunya," katanya, seperti dikutip Jerusalem Post, Senin (4/1/2021).

"Beberapa mengatakan mereka tidak berguna karena yang satu pergi dan yang berikutnya datang dan menggantikannya. Tingkat bakat orang yang memasuki sepatu (Soleimani) bertolak belakang dengan argumen (kehebatan Soleimani)," ujarnya.

Shavit mencatat bahwa kesabaran orang-orang Iran tidak pernah berakhir. "Kami harus memperhitungkan bahwa mereka akan merespons. Mereka akan menunggu kesempatan untuk menyerang target berkualitas tinggi," katanya.

Mantan direktur Mossad lainnya, Danny Yatom, berpendapat bahwa Pasukan Quds saat ini belum pulih dari kematian Soleimani dan ragu bahwa itu akan pernah terjadi. (Baca juga: Lagi, Israel Kirim Sistem Rudal Iron Dome ke AS )

Sementara itu, mantan Kepala Dewan Keamanan Nasional Israel Mayor Jenderal (purn) Giora Eiland berasumsi bahwa tindakan apa pun oleh Teheran hanya akan terjadi setelah Joe Biden menjabat sebagai presiden AS.

"Mereka tidak akan lupa untuk membalas. Mungkin waktunya bukan ketika mereka dalam negosiasi dengan Amerika. Mereka akan menjadi bodoh untuk melakukan serangan (selama negosiasi) hanya karena mereka memiliki kesempatan. Tetapi mereka adalah orang yang sangat lihai, Anda tidak bisa meremehkan mereka," katanya.

Juru bicara IRGC Jenderal Ramezan Sharif sebelumnya menggarisbawahi bahwa Iran-lah yang akan menentukan waktu dan tempat balas dendam atas pembunuhan Soleimani.

"Balas dendam ini harus berdampak paling besar pada musuh dan mendapat dukungan paling banyak dari dunia Islam," katanya seperti dikutip Mehr News.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sendiri sedang mempersiapkan diri dari potensi serangan oleh Iran. Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif sebelumnya men-tweet bahwa "agen-provokator Israel" sedang mempersiapkan serangan terhadap AS, dan memperingatkan Presiden AS Donald Trump yang akan lengser untuk berhati-hati terhadap jebakan setelah Presiden AS menuduh Teheran berada di balik serangan rudal terhadap Kedutaan Besar AS di Baghdad pada 20 Desember.

Sehari menjelang peringatan kematian Soleimani, Zarif berjanji bahwa Teheran tidak akan beristirahat sampai membawa orang-orang yang bertanggung jawab atas pembunuhannya ke pengadilan.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Hamas Tembakkan 10 Roket...
Hamas Tembakkan 10 Roket ke Israel sebagai Respons Atas Pembantaian Warga Gaza
Media Iran Serukan Pembunuhan...
Media Iran Serukan Pembunuhan Donald Trump: Beberapa Peluru Akan Ditembakkan ke Kepalanya yang Kosong
Menyayat Hati, Ini Kata-kata...
Menyayat Hati, Ini Kata-kata Terakhir Paramedis Palestina sebelum Dieksekusi Tentara Israel
Ternyata Ini Alasan...
Ternyata Ini Alasan Trump Tidak Kenakan Tarif pada Rusia
Trump pada Warga AS:...
Trump pada Warga AS: Revolusi Ekonomi Perlu Pengorbanan
Tarif Trump 10% Sudah...
Tarif Trump 10% Sudah Berlaku di Pelabuhan, Bandara, dan Pabean AS
Tokoh Republik Peringatkan...
Tokoh Republik Peringatkan Pemilu Sela Mandi Darah jika Tarif Trump Rusak Ekonomi AS
Paus Fransiskus Tampil...
Paus Fransiskus Tampil Perdana di Vatikan Sejak Pulang dari Rumah Sakit
Jelang Musim Haji, Arab...
Jelang Musim Haji, Arab Saudi Peringatkan Jemaah Gunakan Visa Khusus atau Kena Denda
Rekomendasi
Jadwal Timnas Indonesia...
Jadwal Timnas Indonesia vs Yaman U-17: Duel Penentu Tiket Piala Dunia U-17
Politik Balas Budi Ken...
Politik Balas Budi Ken Arok usai Hancurkan Kerajaan Kediri
Honda Berniat Memperluas...
Honda Berniat Memperluas Bisnisnya hingga ke Luar Angkasa
Berita Terkini
Sensor Rusia Kepung...
Sensor Rusia Kepung Inggris, Mata-matai Kapal Selam Rudal Nuklir London
1 jam yang lalu
Tandingi Rusia, Inggris...
Tandingi Rusia, Inggris Uji Mesin Rudal Hipersonik 233 Kali
2 jam yang lalu
Hamas Tembakkan 10 Roket...
Hamas Tembakkan 10 Roket ke Israel sebagai Respons Atas Pembantaian Warga Gaza
2 jam yang lalu
Media Iran Serukan Pembunuhan...
Media Iran Serukan Pembunuhan Donald Trump: Beberapa Peluru Akan Ditembakkan ke Kepalanya yang Kosong
3 jam yang lalu
Puluhan Rudal dan Ratusan...
Puluhan Rudal dan Ratusan Drone Rusia Bombardir Ibu Kota Ukraina
4 jam yang lalu
Menyayat Hati, Ini Kata-kata...
Menyayat Hati, Ini Kata-kata Terakhir Paramedis Palestina sebelum Dieksekusi Tentara Israel
4 jam yang lalu
Infografis
Khamenei: Negosiasi...
Khamenei: Negosiasi dengan AS Tak akan Selesaikan Masalah Iran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved