Hallel Rabin, Gadis yang Menolak Jadi Tentara Israel dan Memilih Dipenjara

Rabu, 06 Januari 2021 - 00:00 WIB
loading...
A A A
Tujuan yang dinyatakan dari invasi rumah oleh militer adalah untuk menggeledah rumah, melakukan penangkapan, atau mengumpulkan intelijen, tetapi kesaksian yang terekam menggambarkan kenyataan yang sangat berbeda.

Berdasarkan pernyataan tentara, tujuan tersirat dari penggerebekan semacam itu adalah apa yang dalam bahasa sehari-hari militer digambarkan sebagai "unjuk kekuatan" dan "menciptakan rasa penganiayaan". Mereka dimaksudkan untuk menghalangi orang—seluruh komunitas—untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik yang menentang pendudukan.

"Wacana publik dan politik membenarkan kekerasan dan ketidaksetaraan, dan ada delegitimasi yang berkembang dari pendapat orang-orang yang bersikeras untuk percaya pada alternatif tanpa kekerasan," kata Hallel.

Yang lebih penting, seperti yang dicatat Hallel, orang Yahudi Israel menghormati tentara di hampir semua institusi publik mereka.

"Ini perlu diubah," katanya. "Sungguh gila mengetahui bahwa meskipun saya berada di penjara militer, tindakan kecil saya telah melebarkan sayapnya dan menyentuh ratusan dan ribuan orang di seluruh dunia."

"Saya menerima pesan dari orang-orang dari seluruh dunia, serta dari orang-orang Palestina yang tinggal di sini mengatakan: Perbuatan Anda telah menunjukkan adanya harapan untuk perdamaian di dunia dan bahwa tidak semua orang Yahudi membenci kami."

"Kita, semua manusia di mana pun kita berada, memiliki kepentingan yang sederhana dan jelas—untuk hidup dalam kedamaian dan keamanan sejati. Itu cukup untuk membangun kehidupan di mana-mana, termasuk di sini, di tanah yang sangat terpecah dan berdarah ini yang diperjuangkan orang-orang," papar Hallel.
(min)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1514 seconds (0.1#10.140)