China Bantah Tudingan AS Soal Beijing Coba Curi Penelitian Vaksin Covid-19
loading...
A
A
A
BEIJING - China menolak tudingan Amerika Serikat (AS) bahwa Beijing berusaha mencuri penelitian tentang pengembangan vaksin untuk melawan virus corona baru penyebab penyakit Covid-19. China menyebut tudingan itu sebagai fitnah belaka.
"Setiap tindakan yang dilakukan secara daring untuk menyabotase upaya melawan virus itu harus dikecam," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, seperti dilansir Channel News Asia pada Kamis (14/5/2020).
China juga mengatakan bahwa mereka akan meningkatkan pengujian dan penyaringan untuk mencegah kebangkitan dari wabah yang telah menewaskan lebih dari 4.600 orang di wilayah mereka.
Baca juga: Yurianto Sebut 173.690 Spesimen Diperiksa untuk Temukan Kasus Corona
Sebelumnya, dalam laporan di media AS, disebutkan bahwa FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika berencana untuk mengeluarkan peringatan tentang peretasan China ketika pemerintah dan perusahaan swasta berlomba untuk mengembangkan vaksin untuk Covid-19.
Baca juga: FBI Yakin Hacker China Coba Curi Penelitian Vaksin Covid-19 AS
Para peretas juga menargetkan informasi dan kekayaan intelektual tentang perawatan dan tes untuk Covid-19. Para pejabat AS, lanjut laporan tersebut, menuduh para peretas terkait dengan pemerintah China.
Peringatan FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, jika dikeluarkan, akan menambah serangkaian peringatan dan laporan yang menuduh para peretas yang didukung pemerintah di Iran, Korea Utara, Rusia, dan China melakukan aktivitas jahat terkait pandemi, dari mengumbar berita palsu hingga menargetkan pekerja dan ilmuwan.
"Setiap tindakan yang dilakukan secara daring untuk menyabotase upaya melawan virus itu harus dikecam," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, seperti dilansir Channel News Asia pada Kamis (14/5/2020).
China juga mengatakan bahwa mereka akan meningkatkan pengujian dan penyaringan untuk mencegah kebangkitan dari wabah yang telah menewaskan lebih dari 4.600 orang di wilayah mereka.
Baca juga: Yurianto Sebut 173.690 Spesimen Diperiksa untuk Temukan Kasus Corona
Sebelumnya, dalam laporan di media AS, disebutkan bahwa FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika berencana untuk mengeluarkan peringatan tentang peretasan China ketika pemerintah dan perusahaan swasta berlomba untuk mengembangkan vaksin untuk Covid-19.
Baca juga: FBI Yakin Hacker China Coba Curi Penelitian Vaksin Covid-19 AS
Para peretas juga menargetkan informasi dan kekayaan intelektual tentang perawatan dan tes untuk Covid-19. Para pejabat AS, lanjut laporan tersebut, menuduh para peretas terkait dengan pemerintah China.
Peringatan FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, jika dikeluarkan, akan menambah serangkaian peringatan dan laporan yang menuduh para peretas yang didukung pemerintah di Iran, Korea Utara, Rusia, dan China melakukan aktivitas jahat terkait pandemi, dari mengumbar berita palsu hingga menargetkan pekerja dan ilmuwan.
(esn)