Inggris Negara Pertama di Dunia Setujui Vaksin Covid AstraZeneca/Oxford
loading...
A
A
A
Hasil yang dikumpulkan dari uji coba tersebut menunjukkan vaksin itu memiliki kemanjuran keseluruhan sebesar 70,4%.
Kemanjurannya 62% untuk peserta percobaan yang diberi dua dosis penuh, tetapi 90% untuk subkelompok yang lebih kecil diberi setengah dosis, kemudian satu dosis penuh.
Para peneliti mengatakan temuan kemanjuran 90% untuk rezim dosis rendah/dosis tinggi membutuhkan penyelidikan lebih lanjut. AstraZeneca tidak merinci rezim dosis mana yang telah disetujui.
“Untuk keluar dari bencana ini, tidak ada alternatif selain memiliki mayoritas populasi yang membawa antibodi penetralisir tingkat tinggi. Dengan pengumuman hari ini yang sudah kita pegang," papar Danny Altmann, profesor imunologi di Imperial College London.
“Saya menduga ini akan dipercepat beberapa bulan. Populasi yang kebal pada musim semi mulai terlihat layak," ujar dia.
Pandemi telah menewaskan 1,7 juta orang di dunia, menyebarkan kekacauan pada ekonomi global dan mengganggu kehidupan miliaran orang sejak pandemi dimulai di Wuhan, China, setahun yang lalu.
Inggris dan Afrika Selatan khususnya bergulat dengan varian baru virus corona, yang menurut pemerintah dan ilmuwan lebih menular.
Banyak negara telah menanggapi varian itu dengan melarang penerbangan penumpang dan memblokir perdagangan.
AstraZeneca dan pengembang lain mengatakan bahwa mereka sedang mempelajari dampak varian baru tersebut tetapi berharap suntikan vaksin akan efektif melawannya.
Kemanjurannya 62% untuk peserta percobaan yang diberi dua dosis penuh, tetapi 90% untuk subkelompok yang lebih kecil diberi setengah dosis, kemudian satu dosis penuh.
Para peneliti mengatakan temuan kemanjuran 90% untuk rezim dosis rendah/dosis tinggi membutuhkan penyelidikan lebih lanjut. AstraZeneca tidak merinci rezim dosis mana yang telah disetujui.
“Untuk keluar dari bencana ini, tidak ada alternatif selain memiliki mayoritas populasi yang membawa antibodi penetralisir tingkat tinggi. Dengan pengumuman hari ini yang sudah kita pegang," papar Danny Altmann, profesor imunologi di Imperial College London.
“Saya menduga ini akan dipercepat beberapa bulan. Populasi yang kebal pada musim semi mulai terlihat layak," ujar dia.
Pandemi telah menewaskan 1,7 juta orang di dunia, menyebarkan kekacauan pada ekonomi global dan mengganggu kehidupan miliaran orang sejak pandemi dimulai di Wuhan, China, setahun yang lalu.
Inggris dan Afrika Selatan khususnya bergulat dengan varian baru virus corona, yang menurut pemerintah dan ilmuwan lebih menular.
Banyak negara telah menanggapi varian itu dengan melarang penerbangan penumpang dan memblokir perdagangan.
AstraZeneca dan pengembang lain mengatakan bahwa mereka sedang mempelajari dampak varian baru tersebut tetapi berharap suntikan vaksin akan efektif melawannya.
(sya)