Rusia Buka Kasus Kriminal Baru pada Pengkritik Kremlin Navalny
loading...
A
A
A
MOSKOW - Investigator Rusia membuka kasus kriminal baru pada pengkritik Kremlin Alexei Navalny. Dia dituduh secara curang membelanjakan donasi publik ke organisasi yang dia kontrol untuk kepentingan pribadi.
Langkah Rusia dapat dilihat sebagai tanda terbaru Kremlin tidak ingin Navalny kembali ke Rusia. Navalny sedang menjalani pemulihan di Jerman.
Berlin dan negara-negara Barat lainnya menuduh ada upaya membunuh Navalny dengan agen saraf.
Navalny adalah salah satu pengkritik utama Presiden Vladimir Putin. Kremlin mengatakan Navalny bebas pulang seperti warga Rusia lainnya, sesuatu yang pernah dia katakan akan dia lakukan. (Baca Juga: Rusia Akui Jumlah Kematian COVID-19 Terburuk Ketiga di Dunia)
Namun, Rusia mengatakan tidak melihat bukti bahwa dia diracuni. Moskow membantah terlibat dalam insiden Agustus yang membuat Navalny pingsan di pesawat sebelum diterbangkan ke Jerman. (Lihat Infografis: Indonesia Disebut Akan Mundur dari Proyek Jet Tempur KF-X/IF-X Korsel)
Komite Investigasi Rusia yang menyelidiki kejahatan serius, pada Selasa (29/12) malam menuduh Navalny dan individu yang tidak disebutkan namanya melakukan penipuan skala besar. (Lihat Video: Vaksin Covid-19 Halal atau Haram?)
Komite itu mengatakan Navalny dan yang lainnya telah menghabiskan USD4,81 juta untuk disumbangkan ke organisasi yang dia kendalikan untuk kebutuhan pribadi mereka.
Itu termasuk membeli barang dan jasa serta menutupi pengeluaran pribadi seperti perjalanan ke luar negeri.
Navalny menanggapi kasus tersebut di Twitter dengan mengatakan bahwa kasus itu dibuat-buat dan tampak seperti tindakan histeris yang diperintahkan Putin.
Langkah Rusia dapat dilihat sebagai tanda terbaru Kremlin tidak ingin Navalny kembali ke Rusia. Navalny sedang menjalani pemulihan di Jerman.
Berlin dan negara-negara Barat lainnya menuduh ada upaya membunuh Navalny dengan agen saraf.
Navalny adalah salah satu pengkritik utama Presiden Vladimir Putin. Kremlin mengatakan Navalny bebas pulang seperti warga Rusia lainnya, sesuatu yang pernah dia katakan akan dia lakukan. (Baca Juga: Rusia Akui Jumlah Kematian COVID-19 Terburuk Ketiga di Dunia)
Namun, Rusia mengatakan tidak melihat bukti bahwa dia diracuni. Moskow membantah terlibat dalam insiden Agustus yang membuat Navalny pingsan di pesawat sebelum diterbangkan ke Jerman. (Lihat Infografis: Indonesia Disebut Akan Mundur dari Proyek Jet Tempur KF-X/IF-X Korsel)
Komite Investigasi Rusia yang menyelidiki kejahatan serius, pada Selasa (29/12) malam menuduh Navalny dan individu yang tidak disebutkan namanya melakukan penipuan skala besar. (Lihat Video: Vaksin Covid-19 Halal atau Haram?)
Komite itu mengatakan Navalny dan yang lainnya telah menghabiskan USD4,81 juta untuk disumbangkan ke organisasi yang dia kendalikan untuk kebutuhan pribadi mereka.
Itu termasuk membeli barang dan jasa serta menutupi pengeluaran pribadi seperti perjalanan ke luar negeri.
Navalny menanggapi kasus tersebut di Twitter dengan mengatakan bahwa kasus itu dibuat-buat dan tampak seperti tindakan histeris yang diperintahkan Putin.