Miliarder Produser Film Netflix Tewas, Diduga Diracun Rekan Kerjanya

Senin, 28 Desember 2020 - 13:09 WIB
loading...
Miliarder Produser Film Netflix Tewas, Diduga Diracun Rekan Kerjanya
Lin Qi, miliarder yang juga produser film Three-Body Problem yang akan tayang di Netflix, meninggal diduga diracun rekan kerjanya. Foto/Daily Mirror
A A A
BEIJING - Lin Qi, miliarder CEO perusahaan penerbit video game China; Yoozoo, dan menjadi produser eksekutif serial fiksi ilmiah Netflix yang akan datang "The Three-Body Problem", meninggal pada Hari Natal. Dia diduga dibunuh dengan racun oleh rekan kerjanya.

Miliarder China ini meninggal pada usia 39 tahun pada Jumat pekan lalu. Lin menjadi produser film serial "Three-Body Problem" bersama pencipta "Game of Thrones"; David Benioff dan D.B. Weiss. (Baca: Heboh Video Menghina Lagu Indonesia Raya, Ini Respons Malaysia )

Netflix pada September lalu mengumumkan akan menayangkan film "Three-Body Problem". Platform tersebut telah memperoleh hak adaptasi dari Yoozoo, yang dengan sendirinya mendapatkan IP tersebut pada tahun 2015 dan sedang mengerjakan adaptasi China lainnya melalui afiliasi yang disebut The Three-Body Problem Universe, yang dipimpin oleh CEO Xu Yao.

Laporan media lokal sebelumnya berspekulasi bahwa Lin telah diracuni melalui teh pu'er tua.

China Economic Weekly, sebuah majalah yang terkait dengan People's Daily—corong Partai Komunis yang berkuasa—melaporkan bahwa Xu dicurigai telah meracuni Lin karena "perselisihan pekerjaan" yang mengakibatkan pemotongan gaji.

Xu, lanjut laporan itu, diduga telah memberikan racun melalui pengobatan.

Seorang dokter bermarga Zhou yang merawat Lin mengatakan bahwa eksekutif itu telah makan blueberry pada hari dia jatuh sakit, tetapi masih belum jelas apakah itu sumber racun.

Zhou berspekulasi bahwa berdasarkan gejalanya, Lin mungkin telah terkena racun saraf seperti tetrodotoksin mematikan yang ditemukan pada ikan buntal. Setidaknya dua media lain melaporkan korban diduga menenggak koktail berisi racun yang berbeda. (Baca juga: Rusia Dicurigai Garap Proyek 'Senjata Kiamat' yang Libatkan Virus Ebola )

Berkantor pusat di Shanghai, Yoozoo yang terdaftar di Shenzhen mengatakan dalam pernyataan hari Jumat bahwa mereka telah menerima pemberitahuan tentang meninggalnya Lin melalui keluarganya. Pemberitahuan itu tidak menentukan penyebab kematiannya.

"Dewan direksi memberikan penghormatan tertinggi kepada ketua atas kontribusinya kepada perusahaan," kata perusahaan itu, yang menambahkan bahwa eksekutif dan karyawan Yoozoo merasakan kesedihan dan duka yang mendalam, dan mengirimkan belasungkawa yang tulus kepada keluarga Lin.

Dalam sebuah posting ke media sosial yang ditandatangani oleh seluruh staf, perusahaan menulis pesan yang lebih puitis: “Anda melihat melalui apa yang tidak sempurna tetapi masih percaya pada keindahan; menghadapi ketidakbaian tetapi masih percaya pada kebaikan. Bersama-sama, kita akan terus bersikap baik, terus percaya pada keindahan, dan terus berjuang melawan semua yang tidak baik."

Ucapan perpisahan tersebut di-posting dengan gambar catatan tulisan tangan dengan kutipan dari film "The Three-Body Problem".

Pada pukul 02.00 pada hari Sabtu, tumpukan karangan bunga putih dan lilin yang disusun dalam bentuk hati telah ditinggalkan di luar pintu masuk perusahaan untuk mengenang Lin.

Sebuah pesan yang berasal dari akun media sosial Lin telah mem-posting surat terakhir ke obrolan grup media sosial di seluruh perusahaan yang mengutip kalimat Steve Jobs; "Saya akan menukar semua teknologi saya untuk sore hari dengan Socrates".

Yoozoo menduduki peringkat ke-9 penerbit game terlaris di negara itu bulan lalu, menurut data dari Sensor Tower. Perusahaan itu dikenal di luar negeri karena telah mengembangkan game smartphone dan PC "Game of Thrones: Winter is Coming," berdasarkan seri HBO Benioff dan Weiss.

Pihak berwenang Shanghai mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka telah menerima laporan minggu lalu dari seorang pria berusia 39 tahun bermarga Lin yang tampaknya telah diracuni, dan kemudian menahan seorang tersangka bermarga Xu.

Meskipun baik korban maupun tersangka tidak disebutkan dengan nama lengkap mereka, laporan media China mengidentifikasi korban sebagai Lin Yoozoo dan tersangka sebagai rekannya; Xu Yao.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1078 seconds (0.1#10.140)