Bos BionTech Yakin Vaksinnya Mampu Basmi Mutan Virus COVID-19

Selasa, 22 Desember 2020 - 19:17 WIB
loading...
Bos BionTech Yakin Vaksinnya...
Bos BionTech yakin vaksin besutannya mampu membasmi mutan virus COVID-19. Foto/Kolase/Sindonews
A A A
BERLIN - Bos salah satu perusahaan pengembang vaksin COVID-19 BionTech , Ugur Sahin, mengatakan lebih banyak tes diperlukan sebelum dia benar-benar yakin akan kemanjuran obat tersebut. Meski begitu, ia yakin vaksin perusahaan akan efektif melawan varian virus Corona baru.

Vaksin Pfizer-BioNTech adalah satu-satunya vaksin yang disetujui untuk digunakan di Inggris sejauh ini. Vaksin itu juga digunakan di Amerika Serikat (AS).

Sahin mengatakan bahwa perusahaan memiliki "keyakinan ilmiah" bahwa vaksin akan efektif, karena bentuk baru virus COVID-19 berbagi 99% protein dengan iterasi sebelumnya.



"Kemungkinan vaksin kami bekerja relatif tinggi," ucapnya penuh keyakinan seperti dikutip dari Sky News, Selasa (22/12/2020).

Namun dia menolak pernyataannya sendiri dengan mengakui diperlukan lebih banyak penelitian tentang mutasi tersebut, yang muncul di London dan tenggara Inggris.

"Tetapi kami akan mengetahuinya (efektif) hanya jika percobaan telah selesai dan kami akan membutuhkan sekitar dua minggu dari sekarang untuk mendapatkan datanya," tuturnya.(Baca juga: Vaksin COVID-19 Pfizer vs Moderna, Ini Perbandingannya )

Sahin mengatakan bahwa jika penyesuaian diperlukan, BioNTech akan membutuhkan waktu sekitar enam minggu untuk membuatnya - meskipun persetujuan regulasi mungkin diperlukan.

BioNTech didirikan oleh Sahin dan istrinya Ozlem Tureci pada tahun 2008.

Dia pertama kali mengetahui virus Corona pada Januari, dan menyadari bahwa pekerjaan yang telah dia lakukan pada perawatan kanker mungkin dapat diterapkan untuk penelitian vaksin.

BioNTech mempekerjakan 500 staf untuk proyek tersebut, dan kemudian mendapat dukungan dari raksasa farmasi AS, Pfizer, dan pembuat obat China Fosun.(Baca juga: Pfizer-BioNTech, Moderna dan Sinovac: Sekilas Tentang Tiga Vaksin Utama COVID-19 )

Sahin sendiri belum disuntik vaksin, dan mengatakan lebih penting bahwa karyawannya diinokulasi untuk memastikan mereka dapat melanjutkan pekerjaan mereka.
(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2169 seconds (0.1#10.140)