WHO Sebut Varian Baru COVID-19 Tidak Lebih Mematikan

Selasa, 22 Desember 2020 - 15:51 WIB
loading...
WHO Sebut Varian Baru...
WHO menyatakan varian baru COVID-19 di Inggris tidak lebih agresif atau lebih mematikan. Foto/Ilustrasi
A A A
JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) meminta dunia internasional untuk tetap tenang di tengah kecemasan munculnya varian baru COVID-19 yang berpotensi sangat menular yang ditemukan di Inggris . WHO mengatakan varian baru virus tersebut tidak jauh berbeda dari jenis virus Corona lainnya.

"Tidak ada bukti bahwa varian virus Corona baru membuat penyakit lebih parah," kata Kepala Program Kedaruratan Kesehatan WHO Mike Ryan pada konferensi pers, mengutip data yang diterima dari para ilmuwan Inggris seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (22/12/2020).

Risiko yang dihadapi oleh orang-orang yang tertular jenis virus tertentu ini hampir sama dengan risiko yang dihadapi oleh orang lain yang menderita COVID-19. Menurut WHO, virus itu tidak lebih agresif, atau lebih mematikan dari jenis lainnya.



Tampaknya penyebarannya agak lebih mudah, pengawas kesehatan mengakui. Namun, penularannya tampaknya tidak luar biasa dan masih jauh lebih tidak menular daripada penyakit seperti gondongan.

Kepala Ilmuwan WHO Soumya Swaminathan strain baru juga hampir tidak mempengaruhi kemanjuran obat dan vaksin yang dikembangkan untuk melawan COVID-19.

“Sejauh ini, meskipun kami telah melihat sejumlah perubahan, sejumlah mutasi, tidak ada yang berdampak signifikan pada kerentanan virus terhadap salah satu terapi, obat-obatan atau vaksin yang sedang dikembangkan,” ujarnya.

Pejabat WHO juga menggambarkan banyaknya larangan bepergian ke dan dari Inggris yang diberlakukan oleh sekitar dua lusin negara di seluruh dunia sebagai langkah yang diambil karena kewaspadaan berlebihan.

“Kami harus menemukan keseimbangan. Sangat penting untuk memiliki transparansi, sangat penting untuk memberi tahu publik sebagaimana adanya, tetapi penting juga untuk menyampaikan bahwa ini adalah bagian normal dari evolusi virus," jelas Ryan, sambil tetap menyebut keputusan ini bijaksana.

WHO mengharapkan untuk menerima lebih banyak data tentang jenis COVID-19 baru dalam beberapa hari mendatang, termasuk tentang respons kekebalan yang diberikan organisme manusia terhadap virus baru tersebut.(Baca juga: WHO Mengaku Tengah Pelajari Mutasi Covid-19 di Inggris )

Pernyataan dari WHO datang setelah penemuan jenis COVID-19 baru memicu kepanikan di Eropa dan sekitarnya. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan bahwa mutasi baru tersebut diduga 70 persen lebih menular, saat ia mengumumkan penguncian 'Tingkat 4' yang ketat untuk area yang mengalami peningkatan tajam infeksi baru.

Setelah pengumuman tersebut, banyak negara, termasuk Belanda, Belgia, Italia, Prancis, Jerman, Polandia, dan Rusia menangguhkan semua perjalanan ke dan dari Inggris. Negara lain seperti Argentina dan Chili segera mengikuti, sementara Turki dan Arab Saudi melangkah lebih jauh dan memotong semua perjalanan ke luar negeri sama sekali.(Baca juga: Mutasi Baru COVID-19: Ini 40 Negara Larang Turis asal Inggris, Indonesia Belum )

Sementara itu, ahli virologi Jerman ternama Christian Drosten mengatakan bahwa kepanikan atas virus baru itu tampaknya terlalu dini, karena tidak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa virus itu memang sangat menular atau bertanggung jawab atas peningkatan tajam kasus baru di Inggris.
(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
2 Jet Tempur Inggris...
2 Jet Tempur Inggris Cegat Sepasang Pesawat Rusia di Dekat Negara NATO
MA Inggris Putuskan...
MA Inggris Putuskan Wanita Adalah Perempuan dari Lahir, Pukulan Telak bagi LGBT
Filsuf Oxford Ini Ungkap...
Filsuf Oxford Ini Ungkap Kematian Bukanlah Akhir, tapi Ada Akhirat setelah Kematian
Rusia Lacak Kapal Selam...
Rusia Lacak Kapal Selam Nuklir Inggris yang Teknologinya Dinilai Sangat Tua dan Ketinggalan Zaman
The Times: Inggris Terlibat...
The Times: Inggris Terlibat Perang Rusia-Ukraina, Termasuk Kerahkan Pasukan Rahasia
Pangeran Harry Klaim...
Pangeran Harry Klaim Dapat Ancaman Pembunuhan dari al-Qaeda
Angkatan Laut Inggris...
Angkatan Laut Inggris Takut dengan Kapal Pesiar Mewah Rusia
Ngeri! China Ledakkan...
Ngeri! China Ledakkan Bom Hidrogen Non Nuklir Pertama di Dunia
Waduh! Tas Menteri Keamanan...
Waduh! Tas Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Kristi Noem Dicuri di Restoran, Apa Saja Isinya?
Rekomendasi
Paula Verhoeven Klarifikasi...
Paula Verhoeven Klarifikasi Hubungan dengan Pria yang Diduga Selingkuhannya, Bukan Orang Ketiga
Pengusaha Protes Soal...
Pengusaha Protes Soal Larangan Ritel Jualan Rokok di Dekat Sekolah
Toko Bangunan di Jalan...
Toko Bangunan di Jalan Pahlawan Bandung Ludes Terbakar, Kerugian Capai Rp2 Miliar
Berita Terkini
Putin akan Gelar Pertemuan...
Putin akan Gelar Pertemuan Puncak Khusus Rusia-Arab Tahun Ini
1 jam yang lalu
Bos Intel Israel: Netanyahu...
Bos Intel Israel: Netanyahu Perintahkan Dinas Keamanan Memata-matai Demonstran
1 jam yang lalu
Israel Bagikan Ucapan...
Israel Bagikan Ucapan Belasungkawa atas Wafatnya Paus Fransiskus, Lalu Menghapusnya
2 jam yang lalu
Kanada Ingin Gabung...
Kanada Ingin Gabung Uni Eropa, Balas Dendam terhadap Trump?
3 jam yang lalu
Paus Fransiskus akan...
Paus Fransiskus akan Dimakamkan pada Hari Sabtu 26 April
3 jam yang lalu
Kelompok Bersenjata...
Kelompok Bersenjata Tembaki Turis di Kashmir yang Dikelola India, 28 Orang Tewas
5 jam yang lalu
Infografis
Waspada, Kasus COVID-19...
Waspada, Kasus COVID-19 Meningkat 2 Kali Lipat di Singapura
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved