Benny Gantz: Yerusalem Memiliki Ruang untuk Ibu Kota Palestina
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Yerusalem memiliki ruang untuk Ibu Kota Palestina di masa depan. Hal itu dikatakan oleh Perdana Menteri pengganti sekaligus Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz.
Gantz membuat pernyataan tersebut sambil juga memberikan jaminan bahwa Yerusalem akan tetap menjadi ibu kota yang tidak terbagi.
"Yerusalem harus tetap bersatu, tetapi akan mendapat tempat bagi Ibu Kota Palestina," kata Gantz kepada surat kabar milik Saudi Asharq Al-Awsat dalam sebuah wawancara.
"Itu kota yang sangat luas, dipenuhi dengan tempat-tempat suci bagi kita semua," imbuhnya.
"Kami ingin Palestina memiliki perluasan geografis yang sesuai yang memungkinkan mereka menjalani kehidupan yang nyaman tanpa hambatan," ujarnya seperti dikutip dari Al Araby, Jumat (18/12/2020).
Gantz, yang telah menjabat sebagai perdana menteri pengganti sekaligus menteri pertahanan Israel sejak Mei, tidak merinci bagaimana Yerusalem bisa menjadi Ibu Kota Israel dan Palestina tanpa terpecah.(Baca juga: Operator Tank Tempur Israel Tak Sengaja Tembakkan Peluru ke Gaza )
Resolusi sebelumnya, termasuk rencana perdamaian pemerintahan Trump yang diumumkan awal tahun ini, telah mengusulkan Ibu Kota Palestina di pinggiran Yerusalem daripada di kota yang sebenarnya.
Proposal tersebut telah ditolak oleh Palestina, yang berusaha untuk melanjutkan kendali atas Yerusalem timur, yang diduduki dan dianeksasi secara ilegal oleh Israel setelah tahun 1967.
"Israel tidak akan mundur ke perbatasan sebelum 1967," tegas Gantz kepada Asharq Al-Awsat.
Gantz membuat pernyataan tersebut sambil juga memberikan jaminan bahwa Yerusalem akan tetap menjadi ibu kota yang tidak terbagi.
"Yerusalem harus tetap bersatu, tetapi akan mendapat tempat bagi Ibu Kota Palestina," kata Gantz kepada surat kabar milik Saudi Asharq Al-Awsat dalam sebuah wawancara.
"Itu kota yang sangat luas, dipenuhi dengan tempat-tempat suci bagi kita semua," imbuhnya.
"Kami ingin Palestina memiliki perluasan geografis yang sesuai yang memungkinkan mereka menjalani kehidupan yang nyaman tanpa hambatan," ujarnya seperti dikutip dari Al Araby, Jumat (18/12/2020).
Gantz, yang telah menjabat sebagai perdana menteri pengganti sekaligus menteri pertahanan Israel sejak Mei, tidak merinci bagaimana Yerusalem bisa menjadi Ibu Kota Israel dan Palestina tanpa terpecah.(Baca juga: Operator Tank Tempur Israel Tak Sengaja Tembakkan Peluru ke Gaza )
Resolusi sebelumnya, termasuk rencana perdamaian pemerintahan Trump yang diumumkan awal tahun ini, telah mengusulkan Ibu Kota Palestina di pinggiran Yerusalem daripada di kota yang sebenarnya.
Proposal tersebut telah ditolak oleh Palestina, yang berusaha untuk melanjutkan kendali atas Yerusalem timur, yang diduduki dan dianeksasi secara ilegal oleh Israel setelah tahun 1967.
"Israel tidak akan mundur ke perbatasan sebelum 1967," tegas Gantz kepada Asharq Al-Awsat.