Jenderal Iran Ancam Balas Semua yang Terlibat Pembunuhan Soleimani
loading...
A
A
A
TEHERAN - Komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran , Jenderal Hossein Salami, mengancam akan membalas pembunuhan terhadap Jenderal Qassem Soleimani. Dia mengatakan akan mengejar semua orang yang bertanggung jawab atas serangan pesawat tak berawak Amerika Serikat (AS) yang menewaskan Soleimani pada Januari lalu di Irak.
Saat dibunuh, Qassem Soleimani adalah komandan Pasukan Quds. Itu merupakan pasukan elite IRGC Iran untuk operasi di luar negeri.
"Tuan Trump! Balas dendam kami atas kemartiran jenderal besar kami jelas, serius dan nyata," kata Salami yang dipublikasikan di situs web IRGC Iran, yang dilansir Fox News, Senin (21/9/2020). (Baca: Iran Dituding Memiliki Bom Nuklir Akhir Tahun Ini dan Berkomplot dengan Korut )
Presiden AS Donald Trump memperingatkan pada pekan lalu bahwa Washington akan merespons dengan keras setiap upaya Iran untuk membalas dendam atas kematian Jenderal Qassem Soleimani. "Jika mereka memukul kami dengan cara apa pun, dalam bentuk apa pun, instruksi tertulis yang sudah dilakukan, kami akan memukul mereka 1000 kali lebih keras," tulis Trump di Twitter.
Peringatan presiden itu muncul sebagai respons atas laporan bahwa Iran berencana membunuh duta besar AS untuk Afrika Selatan sebagai pembalasan atas pembunuhan Soleimani di bandara Baghdad pada 3 Januari 2020.
"Kami menghabisi teroris nomor satu dunia dan pembunuh massal pasukan Amerika dan banyak, banyak tentara dan banyak orang di seluruh dunia," kata Trump. "Qasem Soleimani sudah tewas. Dia sudah tewas. Orang jahat. Orang jahat. Orang yang sangat jahat," lanjut Trump.
Salami telah membantah laporan bahwa Iran berencana Iran membunuh Duta Besar untuk Afrika Selatan, Lana Marks. Namun, Teheran blakblakan akan membalaskan kematian Jenderal Soleimani. (Baca: Balas Dendam untuk Soleimani, Iran Disebut Ingin Habisi Dubes AS untuk Afsel )
"Apakah menurut Anda kita memukul duta besar perempuan sebagai balasan kepada saudara laki-laki kita yang syahid?," kata Jenderal Salami. "Kami akan memukul mereka yang memiliki peran langsung dan tidak langsung. Anda harus tahu bahwa setiap orang yang berperan dalam acara tersebut akan dipukul, dan ini adalah pesan yang serius. Kami membuktikan semuanya dalam praktik."
Pada bulan Januari, Iran meluncurkan serangan rudal balistik yang menargetkan tentara AS di Irak sebagai respons atas serangan pesawat tak berawak yang menewaskan Jenderal Soleimani.
Ketegangan antara Teheran dan Washington telah mencapai level tertinggi dalam beberapa dekade sejak Trump pada Mei 2018 menarik Amerika Serikat keluar dari kesepakatan nuklir 2015. (Baca juga: Dituding Ingin Habisi Dubes AS untuk Afsel, Iran: Itu Fitnah! )
Kesepakatan yang ditekan Iran dengan enam kekuatan dunia (AS, Rusia, Inggris, Prancis, Jerman dan China) itu bertujuan mengekang proram nuklir Iran dengan imbalan pencabutan sanksi internasional terhadap Teheran. Namun, AS menarik diri dan perjanjian dan memulihkan sanksi ekonomi terhadap negara para Mullah tersebut.
Teheran terus memperluas persediaan uranium yang diperkaya dan menekan negara-negara lain untuk mengimbangi bahaya sanksi yang dijatuhkan AS. Kendati demikian, Teheran mengklaim tidak pernah mengembangkan senjata nuklir.
Saat dibunuh, Qassem Soleimani adalah komandan Pasukan Quds. Itu merupakan pasukan elite IRGC Iran untuk operasi di luar negeri.
"Tuan Trump! Balas dendam kami atas kemartiran jenderal besar kami jelas, serius dan nyata," kata Salami yang dipublikasikan di situs web IRGC Iran, yang dilansir Fox News, Senin (21/9/2020). (Baca: Iran Dituding Memiliki Bom Nuklir Akhir Tahun Ini dan Berkomplot dengan Korut )
Presiden AS Donald Trump memperingatkan pada pekan lalu bahwa Washington akan merespons dengan keras setiap upaya Iran untuk membalas dendam atas kematian Jenderal Qassem Soleimani. "Jika mereka memukul kami dengan cara apa pun, dalam bentuk apa pun, instruksi tertulis yang sudah dilakukan, kami akan memukul mereka 1000 kali lebih keras," tulis Trump di Twitter.
Peringatan presiden itu muncul sebagai respons atas laporan bahwa Iran berencana membunuh duta besar AS untuk Afrika Selatan sebagai pembalasan atas pembunuhan Soleimani di bandara Baghdad pada 3 Januari 2020.
"Kami menghabisi teroris nomor satu dunia dan pembunuh massal pasukan Amerika dan banyak, banyak tentara dan banyak orang di seluruh dunia," kata Trump. "Qasem Soleimani sudah tewas. Dia sudah tewas. Orang jahat. Orang jahat. Orang yang sangat jahat," lanjut Trump.
Salami telah membantah laporan bahwa Iran berencana Iran membunuh Duta Besar untuk Afrika Selatan, Lana Marks. Namun, Teheran blakblakan akan membalaskan kematian Jenderal Soleimani. (Baca: Balas Dendam untuk Soleimani, Iran Disebut Ingin Habisi Dubes AS untuk Afsel )
"Apakah menurut Anda kita memukul duta besar perempuan sebagai balasan kepada saudara laki-laki kita yang syahid?," kata Jenderal Salami. "Kami akan memukul mereka yang memiliki peran langsung dan tidak langsung. Anda harus tahu bahwa setiap orang yang berperan dalam acara tersebut akan dipukul, dan ini adalah pesan yang serius. Kami membuktikan semuanya dalam praktik."
Pada bulan Januari, Iran meluncurkan serangan rudal balistik yang menargetkan tentara AS di Irak sebagai respons atas serangan pesawat tak berawak yang menewaskan Jenderal Soleimani.
Ketegangan antara Teheran dan Washington telah mencapai level tertinggi dalam beberapa dekade sejak Trump pada Mei 2018 menarik Amerika Serikat keluar dari kesepakatan nuklir 2015. (Baca juga: Dituding Ingin Habisi Dubes AS untuk Afsel, Iran: Itu Fitnah! )
Kesepakatan yang ditekan Iran dengan enam kekuatan dunia (AS, Rusia, Inggris, Prancis, Jerman dan China) itu bertujuan mengekang proram nuklir Iran dengan imbalan pencabutan sanksi internasional terhadap Teheran. Namun, AS menarik diri dan perjanjian dan memulihkan sanksi ekonomi terhadap negara para Mullah tersebut.
Teheran terus memperluas persediaan uranium yang diperkaya dan menekan negara-negara lain untuk mengimbangi bahaya sanksi yang dijatuhkan AS. Kendati demikian, Teheran mengklaim tidak pernah mengembangkan senjata nuklir.
(min)