Resmi Menang Pilpres, Putin Ucapkan Selamat kepada Biden
loading...
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin telah memberi selamat kepada Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Joe Biden atas kemenangannya dalam pemilu presiden (pilpres) 3 November lalu. Ucapan selamat itu diluncurkan satu hari setelah lembaga pemilihan AS mengonfirmasi bahwa mantan wakil presiden Barack Obama itu memenangkan 270 suara elektoral yang diperlukan untuk menglengserkan Presiden Donald Trump.
Putin sebelumnya menolak untuk memberi selamat kepada Biden sampai lembaga pemilihan berkumpul untuk mengkonfirmasi hasil tersebut, dan merupakan satu-satunya pemimpin dunia yang tidak melakukannya.
Tetapi menurut kantor berita negara Rusia Tass, Putin telah mengirim telegram kepada Biden hari Senin untuk menyampaikan harapan terbaiknya.
"Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin mengirim telegram ucapan selamat kepada Joseph Biden pada kesempatan kemenangan dalam pemilihan presiden Amerika Serikat," bunyi laporan Tass mengutip pernyataan layanan pers Kremlin.
"Dalam telegram, Putin berharap setiap presiden terpilih sukses," bunyi pernyataan Kremlin.
"Bagi saya, saya siap untuk interaksi dan kontak dengan Anda," kata Putin yang dikutip oleh pernyataan Kremlin seperti dinukil dari Newsweek, Selasa (15/12/2020).
Menurut pernyataan itu Putin menyatakan keyakinannya bahwa Rusia dan Amerika Serikat, yang memikul tanggung jawab khusus untuk keamanan dan stabilitas global, dapat benar-benar berkontribusi untuk menyelesaikan banyak masalah dan tantangan yang saat ini dihadapi dunia terlepas dari perbedaan mereka.
Rusia dituding ikut campur dalam pemilihan presiden 2016 untuk melemahkan kandidat presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton, dan menurut pejabat intelijen Amerika melakukan hal yang sama pada tahun 2020 untuk "merendahkan" Biden.
Sikap bisu Putin setelah kemenangan Biden dikutip oleh para kritikus Trump sebagai bukti bahwa Kremlin menginginkan Trump memenangkan masa jabatan keduanya dan Moskow masih berusaha untuk merusak demokrasi Amerika serta menyebarkan keraguan di antara para pemilih, sesuai dengan strategi anti-demokrasi yang telah lama ada.(Baca juga: Kremlin Bantah Putin Tidak Terima Kemenangan Biden )
Penghitungan Electoral College resmi menyatakan Joe Biden sebagai pemenang pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) 2020.
Presiden terpilih dari Partai Demokrat ini baru saja meraih sertifikasi 55 electoral votes negara bagian California, yang membuat perolehan suaranya melewati ambang batas 270 electoral votes.(Baca juga: Electoral College Resmi Nyatakan Biden Menang Pilpres AS )
Putin sebelumnya menolak untuk memberi selamat kepada Biden sampai lembaga pemilihan berkumpul untuk mengkonfirmasi hasil tersebut, dan merupakan satu-satunya pemimpin dunia yang tidak melakukannya.
Tetapi menurut kantor berita negara Rusia Tass, Putin telah mengirim telegram kepada Biden hari Senin untuk menyampaikan harapan terbaiknya.
"Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin mengirim telegram ucapan selamat kepada Joseph Biden pada kesempatan kemenangan dalam pemilihan presiden Amerika Serikat," bunyi laporan Tass mengutip pernyataan layanan pers Kremlin.
"Dalam telegram, Putin berharap setiap presiden terpilih sukses," bunyi pernyataan Kremlin.
"Bagi saya, saya siap untuk interaksi dan kontak dengan Anda," kata Putin yang dikutip oleh pernyataan Kremlin seperti dinukil dari Newsweek, Selasa (15/12/2020).
Menurut pernyataan itu Putin menyatakan keyakinannya bahwa Rusia dan Amerika Serikat, yang memikul tanggung jawab khusus untuk keamanan dan stabilitas global, dapat benar-benar berkontribusi untuk menyelesaikan banyak masalah dan tantangan yang saat ini dihadapi dunia terlepas dari perbedaan mereka.
Rusia dituding ikut campur dalam pemilihan presiden 2016 untuk melemahkan kandidat presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton, dan menurut pejabat intelijen Amerika melakukan hal yang sama pada tahun 2020 untuk "merendahkan" Biden.
Sikap bisu Putin setelah kemenangan Biden dikutip oleh para kritikus Trump sebagai bukti bahwa Kremlin menginginkan Trump memenangkan masa jabatan keduanya dan Moskow masih berusaha untuk merusak demokrasi Amerika serta menyebarkan keraguan di antara para pemilih, sesuai dengan strategi anti-demokrasi yang telah lama ada.(Baca juga: Kremlin Bantah Putin Tidak Terima Kemenangan Biden )
Penghitungan Electoral College resmi menyatakan Joe Biden sebagai pemenang pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) 2020.
Presiden terpilih dari Partai Demokrat ini baru saja meraih sertifikasi 55 electoral votes negara bagian California, yang membuat perolehan suaranya melewati ambang batas 270 electoral votes.(Baca juga: Electoral College Resmi Nyatakan Biden Menang Pilpres AS )
(ber)