Ratusan Napi Positif Covid-19, Para Tahanan Politik Turki Terancam

Rabu, 13 Mei 2020 - 09:50 WIB
loading...
Ratusan Napi Positif...
Kompleks penjara Silivri di Istanbul, Turki. Foto/REUTERS/Murad Sezer
A A A
ISTANBUL - Bintang NBA Boston Celtics, Enes Kanter, mengingatkan dunia tentang bahaya pandemi virus corona di Turki. Hal ini terkait kekhawatiran terjadinya penyebaran virus corona secara massif di penjara dan terkesan sengaja diabaikan oleh rezim Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Enes Kanter merujuk pada situasi yang kini terjadi di penjara Silivri Istanbul, tempat tahanan politik, jurnalis dan mereka yang berseberangan dengan Erdogan. Di penjara tersebut, delapan narapidana (napi) dilarikan ke rumah sakit karena positif terinfeksi virus corona baru; SARS-CoV-2, penyebab Covid-19. Sedangkan total tahanan yang telah terpapar virus itu mencapai 191 orang.

"Mereka tinggal berdesakan di dalam satu ruangan. Tujuh orang dalam satu sel," tulis dia di Twitter.

Kondisi itu semakin memprihatinkan karena terkesan ada pengabaian oleh pemerintah terhadap tahanan politik, jurnalis dan aktivis, yang selama ini ditahan karena berseberangan dengan Pemerintahan Erdogan. Termasuk di antaranya adalah orang-orang yang dituduh menjadi simpatisan ulama Turki, Fethullah Gulen.

Rezim Erdogan telah membuat kebijakan pembebasan tahanan akibat pandemi Covid-19. Namun, dari puluhan ribu tahanan yang dibebaskan tak ada satu pun tahanan politik, aktivis pro demokrasi dan jurnalis.

Mereka yang dibebaskan rata-rata pelaku kejahatan seperti para gangster, pencuri dan penjahat lainnya termasuk anggota kelompok ISIS atau Daesh.

"Bila Anda mengorganisir perusahaan kriminal atau Anda mencuri uang seseorang atau jika Anda mencoba membunuh seseorang maka dibebaskan. Tapi bila Anda berbagi sesuatu di Facebook, Anda tidak akan tahu. Jurnalis, aktivis politik dan blogger akan dipenjara dan berisiko terinfeksi virus corona," ujar Veysel Ok, Wakil Direktur Asosiasi Studi Media dan Hukum Turki, seperti dilansir dari The Independent, Rabu (13/5/2020).

Lantaran ada diskriminasi itulah keputusan Turki untuk membebaskan puluhan ribu napi menuai kritikan. Kelompok oposisi mengatakan pembebasan para napi tidak termasuk orang-orang yang ditangkap dengan tuduhan terlibat upaya kudeta 2016.
Sejak kudeta militer yang gagal itu, sebanyak 300.000 orang yang dituduh pengikut Fethullah Gulen ditangkap dan dikenakan dakwaan terorisme. Di antara mereka adalah politisi, guru, dosen, dan bahkan jurnalis.

Menteri Kehakiman Turki Abdulhamit Gul mengatakan virus corona baru menyebar di kalangan napi di penjara yang penuh sesak. Tercatat ada belasan kasus positif Covid-19 di antara napi pada pertengahan April, sedangkan tiga penderita meninggal dunia. Sebanyak 79 sipir penjara, 80 hakim, jaksa, dan tim forensik juga terjangkit virus tersebut.

Jumlah tersebut telah meningkat. Dalam pernyataan pers pekan lalu, Menteri Kehakiman Abdulhamit Gul mengatakan 120 napi dari berbagai penjara telah dinyatakan positif terinfeksi virus corona baru. Dia mengklaim bahwa kementerian telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menangani ancaman penularan Covid-19 di penjara.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Untuk Pertama Kalinya,...
Untuk Pertama Kalinya, Italia Buka Ruang Seks di Penjara untuk Napi
5 Alasan Presiden Erdogan...
5 Alasan Presiden Erdogan Sebut Masjid Al Aqsa sebagai Garis Merah bagi Turki
189 Aktivis Diadili...
189 Aktivis Diadili di Turki karena Menentang Erdogan
Turki Hancurkan Terowongan...
Turki Hancurkan Terowongan 121 Km di Suriah Utara sejak Januari
Israel dan Turki Kerap...
Israel dan Turki Kerap Bersitegang dalam Isu Gaza, tapi untuk Suriah, Mereka Mesra dan Kompak
Indonesia Ingin Gabung...
Indonesia Ingin Gabung Proyek KAAN, Jet Tempur Generasi Ke-5 Turki
Mantan PNS Ini Dihukum...
Mantan PNS Ini Dihukum Penjara 468 Tahun dan Denda Rp674,6 Miliar atas Pencucian Uang
Di Ambang Perang, Tentara...
Di Ambang Perang, Tentara India dan Pakistan Baku Tembak di Perbatasan
Presiden Filipina Marcos...
Presiden Filipina Marcos Jr Teken UU Pemakaman Islam, RS Dilarang Tahan Jenazah Muslim
Rekomendasi
Hasil Futsal Nation...
Hasil Futsal Nation Cup 2025: Gasak Fafage Banua, Bintang Timur Surabaya Rebut Peringkat Ketiga
Organisasi Advokat Tertua...
Organisasi Advokat Tertua PAI Rayakan HUT ke-62 di Bandung, Miliki 16 Ribu Anggota
Suzuki Akui Penjualan...
Suzuki Akui Penjualan Mobil Hybrid Kalah dari Listrik
Berita Terkini
Menhan Pakistan: Jihad...
Menhan Pakistan: Jihad Diciptakan oleh Barat
1 jam yang lalu
Ini Penampakan Makam...
Ini Penampakan Makam Paus Fransiskus yang Sederhana
2 jam yang lalu
Rusia Tangkap Agen Intelijen...
Rusia Tangkap Agen Intelijen Ukraina yang Meledakkan Bom Mobil Jenderal Kepercayaan Putin
3 jam yang lalu
Siapa Hussein al-Sheikh?...
Siapa Hussein al-Sheikh? Calon Kuat Pemimpin Palestina yang Dituding sebagai Tangan Kanan Zionis
4 jam yang lalu
Antisipasi Invasi Musuh...
Antisipasi Invasi Musuh Bebuyutan, Negara Tetangga Rusia Ingin Membentuk Tentara Terkuat
5 jam yang lalu
Mengapa Paus Fransiskus...
Mengapa Paus Fransiskus Tidak Dimakamkan di Vatikan?
6 jam yang lalu
Infografis
Ratusan Mahasiswa Asing...
Ratusan Mahasiswa Asing Berbakat Terancam Kehilangan Masa Depan di AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved