Balas Dendam, Insinyur Rudal AS Perokok Ganja Bocorkan Rahasia

Rabu, 09 Desember 2020 - 00:03 WIB
loading...
A A A
"(Petugas keamanan fasilitas) mengatakan kepada Schweitzer bahwa izin keamanannya tidak akan terpengaruh asalkan dia mematuhi hukum negara bagian," bunyi dokumen pengaduan tersebut.

Tapi empat tahun kemudian, Schweitzer diberi tahu oleh Departemen Pertahanan bahwa izin keamanannya ditangguhkan karena penggunaan ganja. Kantor Pembelaan dan Banding, sebuah entitas pemerintah, memberi tahu Schweitzer bahwa petugas keamanan di perusahaannya memberinya nasihat yang buruk dan bahwa dia harus berhenti menggunakan mariyuana. Schweitzer tidak melakukannya, dan izinnya dicabut pada Agustus 2014.

Sebagai pembalasan, kata jaksa, Schweitzer mengirim keluhan pada Juni 2016 kepada Inspektur Jenderal (IG) Pentagon tentang izin keamanannya, menggunakan situs web tidak rahasia yang memungkinkan karyawan untuk mengajukan keraguan dan saran. Dia menuduh karyawan Raytheon "melakukan pelanggaran keamanan". Dan selama satu setengah tahun berikutnya, Schweitzer akhirnya mengirimkan beberapa keluhan ke IG, menuduh majikannya melanggar protokol untuk menangani informasi rahasia.

Jaksa penuntut menuduh bahwa setelah Schweitzer membuat pengaduan lain pada Juli 2018, seorang penyelidik dari kantor IG meneleponnya dan mengatakan kepadanya "untuk tidak mengirim informasi rahasia melalui jaringan yang tidak diklasifikasikan". Namun, Schweitzer diduga telah mem-posting di Reddit surat Januari 2020 dari kantor IG yang menutup kasusnya dan menegurnya atas perilakunya.

"Pada hari yang sama, Schweitzer mengirim email ke DoDIG dan dua media, menyatakan bahwa dia meminta maaf atas 'kontaminasi' komputer kantor dan menjadi 'lebih agresif' daripada yang diinginkan penerima," bunyi dokumen pengaduan tersebut. Dia lebih lanjut menyatakan bahwa dia merasa gugup tentang "aksi kebebasan berbicara" berikutnya.

Schweitzer kemudian diduga mulai mengirimkan informasi rahasia pertahanan nasional tentang sistem sensor Patriot melalui jaringan komputer yang tidak aman, kepada karyawan Pentagon, rekan kerja di perusahaannya sendiri, dan anggota media berita. Pengaduan pidana menyatakan Schweitzer memberi tahu agen dari Komando Divisi Investigasi Kriminal Angkatan Darat AS (USACIDC) bahwa dia mengirimkan informasi rahasia pada sistem yang tidak diklasifikasikan untuk "memancing" pemerintah agar menanggapi keluhannya.

Dokumenpengaduan menyatakan Schweitzer menawarkan untuk berhenti menyebarkan rahasia jika Pentagon dan atasannya mengakui secara tertulis bahwa tuduhannya tentang dugaan pelanggaran keamanan adalah sah—jadi dia bisa menuntut mereka.

Selama negosiasi ini, Schweitzer melanjutkan kampanye kebocorannya melawan Departemen Pertahanan dan berulang kali diperingatkan oleh Pentagon dan FBI untuk menghentikan apa yang dia lakukan.

Namun, jaksa mengatakan, dia tidak mendengarkan peringatan-peringatan tersebut.

Pada tanggal 21 Mei 2020, melalui panggilan telepon dengan FBI, Schweitzer diduga berkata, "Saya akan mencemari setidaknya selusin server pemerintah dengan data rahasia."Enam hari kemudian, dia menindaklanjuti thread itu dengan email—yang datang dengan lampiran yang dianggap rahasia oleh Departemen Pertahanan—ke beberapa karyawan Departemen Pertahanan, mengatakan dia ingin mereka kehilangan setidaknya setengah hari
produktivitas sebagai hasilnya. Email Schweitzer memaksa Departemen Pertahanan untuk mematikan setidaknya tiga komputernya untuk membersihkannya dan biaya kerusakan setidaknya USD8.000.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1809 seconds (0.1#10.140)