Trump Tarik Pasukan AS, Warga Somalia Kecewa Berat

Sabtu, 05 Desember 2020 - 17:35 WIB
loading...
A A A
Dia bertempur bersama pasukan AS dan selama di bawah komandonya dua orang Amerika dan lebih dari seratus anak buahnya sendiri telah tewas.

"Baik pasukan AS dan Somalia menentang penarikan itu," ujarnya.

Program AS untuk memperluas Danab menjadi 3.000 personel seharusnya berlanjut hingga 2027, kata Sheikh, tetapi masa depannya tidak jelas.

Serangan udara kemungkinan akan berlanjut dari pangkalan di Kenya dan Djibouti, yang juga dapat menyediakan landasan peluncuran untuk operasi lintas batas. Kelompok hak asasi manusia, Amnesty International, mengatakan serangan udara itu telah menewaskan sedikitnya 16 warga sipil dalam tiga tahun terakhir.

Penarikan pasukan AS terjadi pada saat wilayah tersebut sedang bergejolak. Ethiopia, yang merupakan penyumbang pasukan utama bagi pasukan penjaga perdamaian dan memiliki ribuan lebih tentara di Somalia secara bilateral, terganggu oleh konflik internal yang pecah bulan lalu. Negara itu telah melucuti ratusan penjaga perdamaiannya.

Somalia telah terpecah oleh perang saudara sejak 1991, tetapi masuknya pasukan penjaga perdamaian pada tahun 2008 membantu menetaskan struktur pemerintah yang masih muda yang memungkinkan reformasi bertahap di militer, seperti sistem biometrik untuk membayar tentara dan pembentukan Danab.

Tetapi banyak masalah dengan militer Somalia tetap ada, termasuk korupsi dan campur tangan politik. "Mungkin penarikan akan memaksa Somalia untuk menghadapi mereka," kata Sheikh. Atau mungkin itu akan memperburuk mereka.
(ber)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1053 seconds (0.1#10.140)