Korban Mobil Tabrak Pejalan Kaki di Jerman Jadi 4, Termasuk Bayi 9 Bulan
loading...
A
A
A
BERLIN - Seorang bayi termasuk di antara empat orang yang tewas ketika sebuah mobil menembus tempat pejalan kaki di lokasi perbelanjaan di kota Trier, Jerman . Sebelumnya dikabarkan jika insiden yang juga melukai 15 orang lainnya itu menewaskan dua orang. Polisi telah berhasil menangkap pengemudi mobil tersebut.
Jaksa Jerman Peter Fritzen mengatakan pengemudi itu, seorang penduduk asli Trier berusia 51 tahun, tampaknya menderita "masalah kejiwaan" dan berada di bawah pengaruh alkohol saat mengemudikan mobil SUV peraknya.
Polisi, yang telah menginterogasi tersangka, mengatakan pelaku tidak memiliki indikasi motif politik.
"Jaksa sedang mempertimbangkan untuk meminta tersangka ditempatkan dalam perawatan psikiatri," kata Fritzen kepada wartawan seperti dilansir dari CBS, Rabu (2/12/2020).
Pada konferensi pers yang sama, Wali Kota Trier Wolfram Leibe mengatakan di antara korban tewas adalah seorang bayi berusia sembilan bulan dan seorang wanita berusia 73 tahun.
Ibu bayi itu sendiri dirawat di rumah sakit karena luka yang dideritanya.(Baca juga: Mobil Tabrak Para Pejalan Kaki di Kota Trier Jerman, Dua Orang Tewas )
"Saya pikir ini adalah hari tergelap Trier sejak Perang Dunia II," katanya. "Ini adegan horor," cetusnya.
Juga menjadi korban adalah seorang wanita berusia 25 tahun dan seorang pria berusia 45 tahun. Lima belas orang terluka, beberapa luka parah.
Malu Dreyer, perdana menteri negara bagian Rhineland-Palatinate tempat Trier berada, menyatakan keterkejutannya bahwa seorang bayi termasuk di antara mereka yang terbunuh oleh "tindakan gila" pengemudi dan berbagi duka dengan semua keluarga korban.
Sedangkan Kanselir Jerman Angela Merkel menyuarakan "kesedihan yang luar biasa" atas insiden di Trier dan mengatakan bahwa pikirannya tertuju pada kerabat mereka yang begitu tiba-tiba dan dengan kejam direnggut dari kehidupan mereka dan dengan yang terluka, dalam pesan yang dibagikan oleh juru bicaranya.
Para saksi mata sebelumnya menggambarkan melihat orang-orang, termasuk seorang anak kecil di kereta dorong, terlempar ke udara saat mobil menabrak mereka.
Insiden tersebut dimulai sekitar pukul 13:50 siang waktu setempat dan berakhir dalam empat menit setelah panggilan darurat pertama tiba, dengan polisi mencegat pengemudi setelah dia berbelok langsung dari jalan perbelanjaan utama.
Polisi mengatakan dia telah membajak jalan selama sekitar satu kilometer, meninggalkan jejak kehancuran. Petugas menutup area tersebut danmengosongkan pusat kota dariwarga.(Baca juga: Mobil Penuh Coretan Tabrak Gerbang Kantor Kanselir Jerman )
Rekaman smartphone dari seorang saksi mata menunjukkan penangkapan pengemudi yang terlihat telungkup di jalan dikerubuti beberapa petugas di samping SUV yang rusak.
Dia adalah satu-satunya penumpang kendaraan itu.
Seorang pria yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa dia adalah mantan tetangga tersangka mengatakan kepada media setempat bahwa pengemudi tersebut memiliki riwayat masalah mental, serta kekhawatiran akan uang dan masalah "dengan ayahnya".
Rekaman awal dari tempat kejadian menunjukkan pembeli yang terpana berkerumun di luar toko yang dihiasi dengan dekorasi Natal saat sirene menggelegar di kejauhan.
Puing-puing dari kios dan pajangan luar ruangan berserakan di sepanjang jalan berbatu.
Trier yang indah, dekat perbatasan dengan Luksemburg, menelusuri sejarahnya kembali ke Kekaisaran Romawi dan sering disebut kota tertua di Jerman.
Meskipun Jerman bergulat dengan gelombang kedua virus Corona yang memaksa restoran, bar, olahraga, dan pusat budaya tutup, para pengecer diizinkan untuk tetap buka dan banyak orang berbelanja untuk Natal.
"Untung pasar Natal dibatalkan karena Corona, atau bisa lebih buruk," kata saksi mata Frederic Fries kepada Welt TV.(Baca juga: Pria Jerman Ditangkap atas Dugaan Kanibalisme, Bukti Tulang Ditemukan )
Insiden itu membawa kembali ingatan tentang peristiwa truk menghantam pasar Natal Berlin yang menewaskan 12 orang pada tahun 2016, serangan teroris paling mematikan di Jerman hingga saat ini.
Pada Januari 2019, seorang pria Jerman melukai delapan orang ketika dia menabrak kerumunan orang pada Malam Tahun Baru di kota-kota barat Bottrop dan Essen. Dia kemudian dibawa ke perawatan psikiatri.
Pada April 2018, seorang pria Jerman menabrakkan vannya ke orang-orang yang duduk di luar sebuah restoran di kota Muenster, menewaskan lima orang sebelum menembak dirinya sendiri hingga tewas. Penyelidik kemudian mengatakan dia memiliki masalah kesehatan mental.
Jaksa Jerman Peter Fritzen mengatakan pengemudi itu, seorang penduduk asli Trier berusia 51 tahun, tampaknya menderita "masalah kejiwaan" dan berada di bawah pengaruh alkohol saat mengemudikan mobil SUV peraknya.
Polisi, yang telah menginterogasi tersangka, mengatakan pelaku tidak memiliki indikasi motif politik.
"Jaksa sedang mempertimbangkan untuk meminta tersangka ditempatkan dalam perawatan psikiatri," kata Fritzen kepada wartawan seperti dilansir dari CBS, Rabu (2/12/2020).
Pada konferensi pers yang sama, Wali Kota Trier Wolfram Leibe mengatakan di antara korban tewas adalah seorang bayi berusia sembilan bulan dan seorang wanita berusia 73 tahun.
Ibu bayi itu sendiri dirawat di rumah sakit karena luka yang dideritanya.(Baca juga: Mobil Tabrak Para Pejalan Kaki di Kota Trier Jerman, Dua Orang Tewas )
"Saya pikir ini adalah hari tergelap Trier sejak Perang Dunia II," katanya. "Ini adegan horor," cetusnya.
Juga menjadi korban adalah seorang wanita berusia 25 tahun dan seorang pria berusia 45 tahun. Lima belas orang terluka, beberapa luka parah.
Malu Dreyer, perdana menteri negara bagian Rhineland-Palatinate tempat Trier berada, menyatakan keterkejutannya bahwa seorang bayi termasuk di antara mereka yang terbunuh oleh "tindakan gila" pengemudi dan berbagi duka dengan semua keluarga korban.
Sedangkan Kanselir Jerman Angela Merkel menyuarakan "kesedihan yang luar biasa" atas insiden di Trier dan mengatakan bahwa pikirannya tertuju pada kerabat mereka yang begitu tiba-tiba dan dengan kejam direnggut dari kehidupan mereka dan dengan yang terluka, dalam pesan yang dibagikan oleh juru bicaranya.
Para saksi mata sebelumnya menggambarkan melihat orang-orang, termasuk seorang anak kecil di kereta dorong, terlempar ke udara saat mobil menabrak mereka.
Insiden tersebut dimulai sekitar pukul 13:50 siang waktu setempat dan berakhir dalam empat menit setelah panggilan darurat pertama tiba, dengan polisi mencegat pengemudi setelah dia berbelok langsung dari jalan perbelanjaan utama.
Polisi mengatakan dia telah membajak jalan selama sekitar satu kilometer, meninggalkan jejak kehancuran. Petugas menutup area tersebut danmengosongkan pusat kota dariwarga.(Baca juga: Mobil Penuh Coretan Tabrak Gerbang Kantor Kanselir Jerman )
Rekaman smartphone dari seorang saksi mata menunjukkan penangkapan pengemudi yang terlihat telungkup di jalan dikerubuti beberapa petugas di samping SUV yang rusak.
Dia adalah satu-satunya penumpang kendaraan itu.
Seorang pria yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa dia adalah mantan tetangga tersangka mengatakan kepada media setempat bahwa pengemudi tersebut memiliki riwayat masalah mental, serta kekhawatiran akan uang dan masalah "dengan ayahnya".
Rekaman awal dari tempat kejadian menunjukkan pembeli yang terpana berkerumun di luar toko yang dihiasi dengan dekorasi Natal saat sirene menggelegar di kejauhan.
Puing-puing dari kios dan pajangan luar ruangan berserakan di sepanjang jalan berbatu.
Trier yang indah, dekat perbatasan dengan Luksemburg, menelusuri sejarahnya kembali ke Kekaisaran Romawi dan sering disebut kota tertua di Jerman.
Meskipun Jerman bergulat dengan gelombang kedua virus Corona yang memaksa restoran, bar, olahraga, dan pusat budaya tutup, para pengecer diizinkan untuk tetap buka dan banyak orang berbelanja untuk Natal.
"Untung pasar Natal dibatalkan karena Corona, atau bisa lebih buruk," kata saksi mata Frederic Fries kepada Welt TV.(Baca juga: Pria Jerman Ditangkap atas Dugaan Kanibalisme, Bukti Tulang Ditemukan )
Insiden itu membawa kembali ingatan tentang peristiwa truk menghantam pasar Natal Berlin yang menewaskan 12 orang pada tahun 2016, serangan teroris paling mematikan di Jerman hingga saat ini.
Pada Januari 2019, seorang pria Jerman melukai delapan orang ketika dia menabrak kerumunan orang pada Malam Tahun Baru di kota-kota barat Bottrop dan Essen. Dia kemudian dibawa ke perawatan psikiatri.
Pada April 2018, seorang pria Jerman menabrakkan vannya ke orang-orang yang duduk di luar sebuah restoran di kota Muenster, menewaskan lima orang sebelum menembak dirinya sendiri hingga tewas. Penyelidik kemudian mengatakan dia memiliki masalah kesehatan mental.
(ber)