Pesawat-pesawat raksasa itu pernah dikerahkan di Timur Tengah pada Mei 2019 dan Komando Sentral AS menyatakan mereka di sini untuk menangkal agresi dan menjamin mitra dan aliansi AS.
B-52 telah dikirim ke kawasan itu saat AS diperkirakan mengurangi pasukannya di Irak. Pentagon menyatakan ratusan tentara akan meninggalkan Irak dan Afghanistan.
Saat AS berusaha mengakhiri keterlibatannya selama dua puluh tahun di Afghanistan, Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Mike Pompeo bertemu para pejabat Taliban akhir pekan ini, perubahan menarik dari kebijakan AS dari tahun lalu, ketika AS sedang berperang dengan mereka. (Baca Juga: Takut Balasan Iran, Israel Peringatkan Diplomatnya di Penjuru Dunia)
Baca Juga:
Namun AS mungkin segera mengklaim bekerja dengan kelompok "moderat" Taliban melawan ekstremis Afghanistan, atau mengembalikan Kabul ke Taliban. (Lihat Infografis: Terpeleset, Presiden Terpilih Joe Biden Alami Patah Tulang Kaki)
“Sejumlah pesawat bomber yang telah tiba akan diintegrasikan ke setidaknya empat elemen pertahanan nasional lainnya," ungkap sejumlah laporan. (Lihat Video: Gubernur DKI Anies Baswedan Terkonfirmasi Positif Covid-19)
Ada banyak pertanyaan tentang penempatan mereka, yang muncul di tengah perombakan di Kementerian Pertahanan (Kemhan) AS.