AS Kembali Kirim Pesawat Bomber B-52 ke Timur Tengah, Ini Alasannya

Selasa, 01 Desember 2020 - 17:01 WIB
loading...
A A A
Angkatan Darat AS juga sedang berkonsolidasi di Eropa dan Afrika menjadi satu komando baru yang disebut USAREUR-AF.

“Sebagai bagian dari struktur komando baru, Satuan Tugas Angkatan Darat AS Afrika/Eropa Selatan ditunjuk kembali sebagai Satuan Tugas Angkatan Darat AS di Eropa Selatan,” ungkap pernyataan Angkatan Darat AS.

“Konsolidasi ini meningkatkan kesiapan global dan regional untuk mendukung Strategi Pertahanan Nasional,” papar Ryan D McCarthy, Sekretaris Angkatan Darat AS.

Dia menjelaskan, "Struktur baru ini akan meningkatkan efektivitas komando dan kontrol, fleksibilitas, dan kemampuan untuk melakukan operasi berskala besar, bersama, dan multi-domain."

Perombakan dan penyebaran B-52 membawa perubahan di Irak dan di Afghanistan serta menimbulkan pertanyaan tentang peran AS di Suriah. Semua ini berarti bahwa beberapa bulan ke depan bisa penuh dengan tantangan di kawasan ini.

B-52 yang terbang, sebagian besar tampak sebagai gerakan simbolis, karena AS tidak membutuhkannya untuk operasi saat ini.

AS telah memiliki banyak pesawat tempur yang berbasis di wilayah tersebut, seperti di pangkalan udara Dhafra Uni Emirat Arab (UEA) dan grup kapal induk di sekitarnya serta sumber daya besar di seluruh area Komando Pusatnya.

B-52 jelas lebih berperan sebagai cara mengirim pesan, jenis pesan yang suka dikirim AS ke para sekutunya.

Pada 2018, pembom siluman B-2 dikerahkan ke Guam, dan pada Agustus tahun ini ke Diego Garcia. Ini semua jelas memamerkan kemampuan AS dengan pesawat yang jarang bertempur di medan asli itu.

Musuh Amerika kemungkinan besar sudah mengetahui hal ini, jadi tidak jelas apa yang akan dicapai dengan kehadiran pesawat bomber itu.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1088 seconds (0.1#10.140)