Ribuan Petani India Bentrok Lawan Polisi di Perbatasan New Delhi

Minggu, 29 November 2020 - 00:01 WIB
loading...
A A A
Harbhajan Singh, 75, dari Amritsar, negara bagian Punjab, mengatakan dia dan petani lainnya membawa perbekalan dan bersiap untuk berkemah di lokasi unjuk rasa itu.

“Kami telah diganggu oleh pemerintah. Kami ingin sesi parlemen khusus untuk mencabut undang-undang pertanian baru,”tegas Singh.

Dia berharap petani dari negara bagian lain akan bergabung dalam protes untuk menekan pemerintah.

Pemimpin Partai Kongres Rahul Gandhi juga mengecam pemerintah. “Slogan kita adalah, 'Sambut Tentara, Sambut Petani’ tetapi hari ini kesombongan PM Modi membuat para tentara itu melawan petani. Ini sangat berbahaya,”tweet Gandhi menanggapi foto seorang polisi yang mencoba memukul seorang petani dengan tongkat.

Undang-undang Modi, yang diberlakukan pada September, memungkinkan petani menjual produk mereka di mana saja, termasuk kepada pembeli korporat besar seperti Walmart Inc.

Menurut UU itu, petani bisa menjual produk selain di pasar grosir yang diatur pemerintah, tempat para petani dijamin mendapat jaminan harga minimal.

Namun banyak petani kecil khawatir mereka akan lemah saat menghadapi bisnis besar dan pada akhirnya kehilangan jaminan harga minimal untuk bahan pokok utama seperti gandum dan beras.

Pemerintah mengatakan tidak ada rencana menghilangkan pasar grosir dan petani memiliki pilihan pembeli.

Mereka berharap deregulasi menarik investasi pertanian dan memperbaiki rantai pasokan yang menghilangkan seperempat produksi India karena rusak atau terbuang percuma.
(sya)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1081 seconds (0.1#10.140)