Partainya Presiden Moon Jae-in Menang Telak Pemilu Korsel
loading...
A
A
A
SEOUL - Partai berkuasa di Korea Selatan (Korsel), Partai Demokrat yang berhaluan kiri, menang telak dalam pemilu parlemen. Partai Demokrat adalah partainya Presiden Moon Jae-in.
Pemilu digelar Rabu kemarin dan hasilnya diketahui Kamis (16/4/2020). Kemenangan Partai Demokrat didorong oleh keberhasilan Presiden Moon Jae-in dalam mengendalikan virus corona baru, COVID-19, di negara tersebut.
Partai Demokrat dan sekutunya merebut 180 kursi di Majelis Nasional atau Parlemen yang beranggotakan 300 orang. Sedangkan partai oposisi utama, United Future Party (UFP) memenangkan 103 kursi. Data ini bersumber dari Komisi Pemilu Nasional.
Sistem pemungutan suara Korea Selatan menggabungkan suara langsung dan proporsional. Tingkat partisipasi pemilu kemarin adalah 66,2 persen, lebih tinggi dari pemilu parlemen sejak 1992.
"Sejalan dengan perintah ketat yang diberikan orang-orang kepada kami, kami akan memprioritaskan untuk mengatasi krisis nasional dari virus corona dan penurunan ekonomi," kata mantan Perdana Menteri Lee Nak-yon, yang memimpin kampanye partai berkuasa, dalam pidato yang disiarkan televisi, sebagaimana dikutip Al Jazeera.
Beberapa bulan lalu skandal penyalahgunaan kekuasaan dan pertumbuhan ekonomi yang lamban merongrong presiden, di mana para kritikus menyebut pendekatan dovish terhadap Korea Utara tidak realistis. Terlebih, faktanya Pyongyang meninggalkan moratorium uji coba rudal balistik dan senjata nuklirnya.
Namun penanganan epidemi COVID-19 yang relatif cepat dan efektif meningkatkan peringkat dukungan terhadap Presiden Moon sebelum pemilu, yang sebagian besar dilihat sebagai referendum tentang kinerjanya.
Pemilu digelar Rabu kemarin dan hasilnya diketahui Kamis (16/4/2020). Kemenangan Partai Demokrat didorong oleh keberhasilan Presiden Moon Jae-in dalam mengendalikan virus corona baru, COVID-19, di negara tersebut.
Partai Demokrat dan sekutunya merebut 180 kursi di Majelis Nasional atau Parlemen yang beranggotakan 300 orang. Sedangkan partai oposisi utama, United Future Party (UFP) memenangkan 103 kursi. Data ini bersumber dari Komisi Pemilu Nasional.
Sistem pemungutan suara Korea Selatan menggabungkan suara langsung dan proporsional. Tingkat partisipasi pemilu kemarin adalah 66,2 persen, lebih tinggi dari pemilu parlemen sejak 1992.
"Sejalan dengan perintah ketat yang diberikan orang-orang kepada kami, kami akan memprioritaskan untuk mengatasi krisis nasional dari virus corona dan penurunan ekonomi," kata mantan Perdana Menteri Lee Nak-yon, yang memimpin kampanye partai berkuasa, dalam pidato yang disiarkan televisi, sebagaimana dikutip Al Jazeera.
Beberapa bulan lalu skandal penyalahgunaan kekuasaan dan pertumbuhan ekonomi yang lamban merongrong presiden, di mana para kritikus menyebut pendekatan dovish terhadap Korea Utara tidak realistis. Terlebih, faktanya Pyongyang meninggalkan moratorium uji coba rudal balistik dan senjata nuklirnya.
Namun penanganan epidemi COVID-19 yang relatif cepat dan efektif meningkatkan peringkat dukungan terhadap Presiden Moon sebelum pemilu, yang sebagian besar dilihat sebagai referendum tentang kinerjanya.
(min)