Rusia: Hak AS untuk Keluar dari Perjanjian Open Skies
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia mengatakan bahwa itu adalah hak dari Amerika Serikat (AS) untuk bertahan atau keluar dari Perjanjian Open Skies. Moskow juga mengatakan, mereka akan tetap terbuka jika pemerintahan baru AS kelak akan membawa Washington bergabung kembali dengan kesepakatan tersebut.
"Kami selalu mengatakan, jika AS menganggap perlu untuk menarik diri (dari Perjanjian Open Skies), ini adalah haknya. Kembali atau tidak, ini juga merupakan pilihan pemerintahan AS yang baru," ucap kepala negosiator Rusia di pembicaraan Wina tentang keamanan militer dan masalah kontrol senjata, Konstantin Gavrilov.
"Kami pada prinsipnya tidak mengesampingkan kemungkinan ini, semuanya ada di tangan Amerika," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Tass pada Senin (23/11/2020).
Dia kemudian mengatakan setelah Washington mundur dari perjanjian itu, sejumlah tugas praktis akan menjadi agenda, termasuk distribusi biaya keuangan terkait dengan aktivitas Open Skies Consultative Commission (OSCC), menunjuk dua ketua kelompok kerja tidak resmi sebagai pengganti perwakilan AS dan menentukan status AS.
"Kami yakin mereka tidak akan bisa mengklaim status pengamat dengan segala kelebihannya," kata Gavrilov. ( )
Perjanjian ini memungkinkan penandatangannya untuk melakukan sejumlah misi pengintaian udara yang saling menguntungkan di negara-negara yang menjadi pihak dalam kesepakatan itu, yang mencakup AS, Kanada, Rusia dan sebagian besar negara Eropa lainnya.
"Kami selalu mengatakan, jika AS menganggap perlu untuk menarik diri (dari Perjanjian Open Skies), ini adalah haknya. Kembali atau tidak, ini juga merupakan pilihan pemerintahan AS yang baru," ucap kepala negosiator Rusia di pembicaraan Wina tentang keamanan militer dan masalah kontrol senjata, Konstantin Gavrilov.
"Kami pada prinsipnya tidak mengesampingkan kemungkinan ini, semuanya ada di tangan Amerika," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Tass pada Senin (23/11/2020).
Dia kemudian mengatakan setelah Washington mundur dari perjanjian itu, sejumlah tugas praktis akan menjadi agenda, termasuk distribusi biaya keuangan terkait dengan aktivitas Open Skies Consultative Commission (OSCC), menunjuk dua ketua kelompok kerja tidak resmi sebagai pengganti perwakilan AS dan menentukan status AS.
"Kami yakin mereka tidak akan bisa mengklaim status pengamat dengan segala kelebihannya," kata Gavrilov. ( )
Perjanjian ini memungkinkan penandatangannya untuk melakukan sejumlah misi pengintaian udara yang saling menguntungkan di negara-negara yang menjadi pihak dalam kesepakatan itu, yang mencakup AS, Kanada, Rusia dan sebagian besar negara Eropa lainnya.
(esn)