Penyerang Masjid di Inggris Minta Dipenjara agar Bisa Belajar Al-Qur'an

Selasa, 17 November 2020 - 13:13 WIB
loading...
A A A
Pengadilan mendengar kesaksian bahwa Horton pernah menjalani serangkaian hukuman sebelumnya selama beberapa tahun termasuk kekerasan dalam rumah tangga, kepemilikan senjata api dan penyerangan terhadap seorang petugas polisi.

Laporan psikologis menunjukkan dia memiliki riwayat penyakit kejiwaan yang serius termasuk skizofrenia paranoid. Lantaran riwayat itu, Horton disarankan ditahan di rumah sakit.

Namun, Horton mengatakan kepada pengacaranya bahwa dia justru ingin dihukum dengan hukuman penjara sehingga dia bisa belajar Al-Qur'an dari awal sampai akhir.

Sidang berikutnya akan berlangsung pada 10 Desember, menunggu klarifikasi lebih lanjut tentang laporan psikiatri mengenai keadaan pikirannya.

Horton sebelumnya dihukum atas dua dakwaan menyerang seorang petugas polisi dan hukuman terpisah karena menikam seorang teman setelah bertengkar.

Pada April 2006, Horton melemparkan batu bata melalui jendela temannya. Dia dan temannya kala itu bertengkar ketika Horton mencengkeram leher temannya, melemparkannya ke lantai dan menusuk kakinya.

Pada Oktober 2009, Horton didakwa melakukan perselingkuhan dan memiliki senjata di tempat umum.

Pada Juli 2009, polisi mendatangi insiden kekerasan dalam rumah tangga ketika Horton mengancam pacarnya dengan pisau kemudian menyerang seorang petugas polisi dan mematahkan tangannya.

"Horton mengacungkan pisau dapur besar ke arah polisi dengan cara yang mengancam dan harus ditahan," kata Maguire.

Pada Agustus 2011, dia dihukum karena tuduhan melakukan kekerasan dalam rumah tangga lainnya. Ketika polisi tiba, Horton meludahi wajah dua petugas polisi dan berteriak bahwa dia mengidap HIV.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1219 seconds (0.1#10.140)