Curhat ABK di Kapal China, Tidak Digaji dan Jam Kerja Super Panjang

Minggu, 10 Mei 2020 - 16:31 WIB
loading...
Curhat ABK di Kapal...
Para ABK yang bekerja di kapal ikan China, saat bertemu Menlu RI, Retno Marsudi, membenarkan bahwa waktu kerja mereka tidak manusiawi dan sebagian dari mereka tidak digaji. Foto/Kemlu RI
A A A
JAKARTA - Para anak buah kapal Indonesia (ABK) asal Indonesia yang bekerja di kapal ikan China membenarkan bahwa waktu kerja mereka tidak manusiawi dan sebagian dari mereka tidak digaji. Hal itu disampaikann para ABK saat melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi.

"Siang hari ini saya telah melakukan pertemuan langsung dengan 14 ABK untuk kembali mendapatkan informasi mengenai apa yang mereka alami selama bekerja di kapal China," ucap Retno, saat menyampaikan press briefing virtual pada Minggu (10/5/2020).

"Beberapa informasi awal yang kita peroleh antara lain, terdapat permasalahan gaji. Sebagian dari mereka belum menerima gaji sama sekali, sebagian lainnya menerima gaji namun tidak sesuai dengan angka yang disebutkan dalam kontrak yang mereka tanda tangani. Informasi lain adalah mengenai jam kerja yang tidak manusiawi. Rata-rata mereka mengalami kerja lebih dari 18 jam per hari," sambungnya.

Retno menuturkan, keterangan para ABK ini sangat bermanfaat untuk dicocokan dengan informasi-informasi yang lebih dahulu diterima. Menurutnya, terdapat banyak informasi yang terkonfirmasi, namun terdapat pula informasi baru yang dapat melengkapi informasi awal yang telah diterima.

"Sebelum bertemu dengan para ABK, saya juga telah bertemu dengan penyidik Bareskrim yang sedang mendalami kasus ini. Tentunya penelusuran tidak saja akan diambil dari keterangan para ABK, namun juga dari pihak-pihak lain yang terkait," ujarnya.

Dia kemudian mengatakan, Duta Besar Indonesia di Beijing telah melakukan pertemuan kembali dengan Dirjen Asia Kementerian Luar Negeri China. Dalam pertemuan tersebut, pemerintah China menyampaikan bahwa mereka memberikan perhatian khusus atas kejadian yang menimpa para ABK dan sedang melakukan investigasi terhadap perusahaan perikanan China yang memperkerjakan ABK Indonesia.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1211 seconds (0.1#10.140)