Biden Unggul Tipis atas Trump, Georgia Hitung Ulang Surat Suara
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Negara bagian Georgia akan melakukan penghitungan ulang surat suara di seluruh wilayah yang diberikan dalam pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) 3 November lalu.
Keputusan ini diambil ketika calon presiden (capres) Partai Demokrat Joe Biden unggul tipis atas capres petahana Partai Republik Donald Trump, yakni 49,9%:49,2%.
Negara bagian Georgia hingga kini belum mengumumkan pemenang pilpres meski jumlah surat suara masuk sudah 99%. (Baca: Panik dengan Hasil Pilpres AS, Donald Trump Jr Serukan Perang Total )
Mengacu pada hasil pilpres AS secara keseluruhan, Biden sudah meraih 290 electoral votes dan Trump meraih 217 electoral votes. Butuh minimal 270 electoral votes bagi seorang capres untuk menang pilpres Amerika, dan perolahan electoral votes Biden sudah mencukupi untuk menang.
Sekretatis Negara Bagian Georgia Brad Raffensperger pada hari Rabu mengumumkan keputusan untuk menghitung ulang surat suara pilpres AS. "Dengan margin yang begitu dekat, maka akan membutuhkan penghitungan ulang secara manual di setiap daerah," kata Raffensperger pada konferensi pers, seperti dikutip Reuters, Kamis (12/11/2020).
Raffensperger, seorang Republikan, mengatakan bahwa negara bagian Georgia akan bekerja dengan pejabat daerah untuk menyelesaikan penghitungan ulang pada waktunya untuk memenuhi batas waktu 20 November untuk mensertifikasi hasil pilpres di seluruh negara bagian. "Pasti akan memakan waktu yang tersisa,” katanya.
Raffensperger sebelumnya telah mengirim telegram bahwa penghitungan ulang kemungkinan terjadi di negara bagian itu, yang secara tradisional memilih capres Partai Republik. Pendukung Trump, Doug Collins, awal pekan ini meminta pejabat Georgia untuk menghitung ulang hasil pilpres.
“Ini akan membantu membangun kepercayaan diri. Ini akan menjadi audit," kata Raffensperger. “Ini akan menjadi peningkatan yang berat."
Lihat Juga: Senator AS Ancam Tindakan Militer terhadap ICC setelah Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu
Keputusan ini diambil ketika calon presiden (capres) Partai Demokrat Joe Biden unggul tipis atas capres petahana Partai Republik Donald Trump, yakni 49,9%:49,2%.
Negara bagian Georgia hingga kini belum mengumumkan pemenang pilpres meski jumlah surat suara masuk sudah 99%. (Baca: Panik dengan Hasil Pilpres AS, Donald Trump Jr Serukan Perang Total )
Mengacu pada hasil pilpres AS secara keseluruhan, Biden sudah meraih 290 electoral votes dan Trump meraih 217 electoral votes. Butuh minimal 270 electoral votes bagi seorang capres untuk menang pilpres Amerika, dan perolahan electoral votes Biden sudah mencukupi untuk menang.
Sekretatis Negara Bagian Georgia Brad Raffensperger pada hari Rabu mengumumkan keputusan untuk menghitung ulang surat suara pilpres AS. "Dengan margin yang begitu dekat, maka akan membutuhkan penghitungan ulang secara manual di setiap daerah," kata Raffensperger pada konferensi pers, seperti dikutip Reuters, Kamis (12/11/2020).
Raffensperger, seorang Republikan, mengatakan bahwa negara bagian Georgia akan bekerja dengan pejabat daerah untuk menyelesaikan penghitungan ulang pada waktunya untuk memenuhi batas waktu 20 November untuk mensertifikasi hasil pilpres di seluruh negara bagian. "Pasti akan memakan waktu yang tersisa,” katanya.
Raffensperger sebelumnya telah mengirim telegram bahwa penghitungan ulang kemungkinan terjadi di negara bagian itu, yang secara tradisional memilih capres Partai Republik. Pendukung Trump, Doug Collins, awal pekan ini meminta pejabat Georgia untuk menghitung ulang hasil pilpres.
“Ini akan membantu membangun kepercayaan diri. Ini akan menjadi audit," kata Raffensperger. “Ini akan menjadi peningkatan yang berat."
Lihat Juga: Senator AS Ancam Tindakan Militer terhadap ICC setelah Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu
(min)