Iran Serukan Penarikan 'Pasukan Asing' dari Nagorno Karabakh
loading...
A
A
A
TEHERAN - Iran menyambut baik kesepakatan gencatan senjata di Nagorno Karabakh yang ditengahi Rusia . Dalam kesempatan itu, Teheran juga menyerukan "pejuang asing" untuk menarik diri dari wilayah konflik itu.
Kesepakatan gencatan senjata antara Armenia dan Azerbaijan itu mengakhiri bentrokan sengit selama enam minggu atas wilayah sengketa yang menewaskan ratusan orang.
Kementerian luar negeri Iran, dalam sebuah pernyataan, memuji kesepakatan itu yang mengarah pada gencatan senjata dan penghentian permusuhan. Teheran berharap kesepakatan itu akan mengarah pada langkah-langkah akhir untuk pembentukan perdamaian yang berkelanjutan di wilayah Kaukasus.
"Iran menyerukan penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah, tidak ada perubahan pada perbatasan internasional resmi, pembebasan wilayah pendudukan, pemulangan pengungsi, dan penghormatan terhadap keamanan dan hak-hak minoritas," bunyi pernyataan itu seperti dilansir dari Al Araby, Rabu (11/11/2020).
Kementerian itu juga menekankan perlunya penarikan semua pasukan takfiri dan pejuang asing dari wilayah tersebut.
Istilah "takfiri" digunakan oleh otoritas Iran untuk merujuk pada jihadis Sunni.
Presiden Hassan Rouhani bulan lalu memperingatkan Iran tidak akan mentolerir "teroris" di dekat perbatasannya dengan Azerbaijan, setelah Prancis dan Rusia meningkatkan kewaspadaan atas pengerahan militan pro-Turki dari Suriah dalam konflik Karabakh.(Baca juga: Presiden Iran Peringatkan Pengiriman Pejuang Suriah ke Azerbaijan )
Iran mengerahkan pasukan di sepanjang perbatasannya dengan Azerbaijan dan Armenia di barat laut negara itu menyusul tembakan nyasar dari pertempuran Karabakh.
Armenia, Azerbaijan, dan Rusia mengatakan mereka telah menandatangani kesepakatan untuk mengakhiri konflik militer di wilayah Nagorno-Karabakh setelah lebih dari sebulan pertumpahan darah pada Selasa kemarin.(Baca juga: Armenia, Azerbaijan, Rusia Sepakat Akhiri Konflik Nagorno-Karabakh )
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pasukan penjaga perdamaian Rusia akan dikerahkan di sepanjang garis depan di Nagorno-Karabakh dan koridor antara wilayah tersebut dan Armenia. Putin berharap gencatan senjata itu membuka jalan bagi penyelesaian politik abadi dari konflik di wilayah tersebut.
Penjaga perdamaian Rusia akan bertahan setidaknya selama lima tahun. Putin mengatakan mereka akan ditempatkan di sepanjang garis depan di Nagorno-Karabakh dan di koridor antara wilayah tersebut dan Armenia.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan telah mulai mengerahkan 1.960 prajurit, yang sedang dalam perjalanan ke pangkalan udara yang tidak disebutkan namanya. Mereka diangkut melalui udara bersama dengan peralatan dan kendaraan militer mereka.
Kesepakatan gencatan senjata antara Armenia dan Azerbaijan itu mengakhiri bentrokan sengit selama enam minggu atas wilayah sengketa yang menewaskan ratusan orang.
Kementerian luar negeri Iran, dalam sebuah pernyataan, memuji kesepakatan itu yang mengarah pada gencatan senjata dan penghentian permusuhan. Teheran berharap kesepakatan itu akan mengarah pada langkah-langkah akhir untuk pembentukan perdamaian yang berkelanjutan di wilayah Kaukasus.
"Iran menyerukan penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah, tidak ada perubahan pada perbatasan internasional resmi, pembebasan wilayah pendudukan, pemulangan pengungsi, dan penghormatan terhadap keamanan dan hak-hak minoritas," bunyi pernyataan itu seperti dilansir dari Al Araby, Rabu (11/11/2020).
Kementerian itu juga menekankan perlunya penarikan semua pasukan takfiri dan pejuang asing dari wilayah tersebut.
Istilah "takfiri" digunakan oleh otoritas Iran untuk merujuk pada jihadis Sunni.
Presiden Hassan Rouhani bulan lalu memperingatkan Iran tidak akan mentolerir "teroris" di dekat perbatasannya dengan Azerbaijan, setelah Prancis dan Rusia meningkatkan kewaspadaan atas pengerahan militan pro-Turki dari Suriah dalam konflik Karabakh.(Baca juga: Presiden Iran Peringatkan Pengiriman Pejuang Suriah ke Azerbaijan )
Iran mengerahkan pasukan di sepanjang perbatasannya dengan Azerbaijan dan Armenia di barat laut negara itu menyusul tembakan nyasar dari pertempuran Karabakh.
Armenia, Azerbaijan, dan Rusia mengatakan mereka telah menandatangani kesepakatan untuk mengakhiri konflik militer di wilayah Nagorno-Karabakh setelah lebih dari sebulan pertumpahan darah pada Selasa kemarin.(Baca juga: Armenia, Azerbaijan, Rusia Sepakat Akhiri Konflik Nagorno-Karabakh )
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pasukan penjaga perdamaian Rusia akan dikerahkan di sepanjang garis depan di Nagorno-Karabakh dan koridor antara wilayah tersebut dan Armenia. Putin berharap gencatan senjata itu membuka jalan bagi penyelesaian politik abadi dari konflik di wilayah tersebut.
Penjaga perdamaian Rusia akan bertahan setidaknya selama lima tahun. Putin mengatakan mereka akan ditempatkan di sepanjang garis depan di Nagorno-Karabakh dan di koridor antara wilayah tersebut dan Armenia.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan telah mulai mengerahkan 1.960 prajurit, yang sedang dalam perjalanan ke pangkalan udara yang tidak disebutkan namanya. Mereka diangkut melalui udara bersama dengan peralatan dan kendaraan militer mereka.
(ber)