Pemantau Pemilu Internasional Sebut Tidak Ada Kecurangan di Pilpres AS

Selasa, 10 November 2020 - 20:46 WIB
loading...
Pemantau Pemilu Internasional...
Pemantau pemilu internasional mengatakan tidak ada kecurangan dalam pilpres AS. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
WASHINGTON - Sebuah kelompok pemantau pemilu internasional yang diundang untuk mengamati pemilu Amerika Serikat (AS) 2020 mengatakan tidak menemukan bukti kecurangan. Laporan ini bertentangan dengan klaim yang terus ditekankan oleh Presiden Donald Trump dan sekutunya tanpa bukti.

Dalam pernyataan awal, Organisasi Negara-negara Amerika (OAS) mengatakan telah mengirim tim yang terdiri dari 28 pemantau pemilu internasional dari 13 negara ke AS untuk menyaksikan pemungutan suara di Georgia, Iowa, Maryland, Michigan, dan Washington.

Dalam pernyataannya, OAS mengatakan para ahli tidak melihat contoh kecurangan atau ketidakberesan dalam pemilihan presiden (pilpres) , dan mengatakan bahwa Hari Pemilu sebagian besar berlangsung damai, meskipun ada beberapa upaya untuk mengintimidasi petugas pemungutan suara saat suara sedang dihitung.

OAS mengatakan bahwa Trump telah menuduh pekerja pemilu melakukan kecurangan pemilu, dan menegaskan kembali bahwa tim kampanyenya akan melanjutkan pengaduannya melalui pengadilan.

"Para pengamat OAS yang ditempatkan di negara bagian Michigan dan Georgia di medan pertempuran tidak menyaksikan satupun penyimpangan yang disebutkan di atas," kata OAS seperti dikutip dari Business Insider, Selasa (10/11/2020).



Kelompok itu menambahkan bahwa pihaknya belum secara langsung mengamati adanya penyimpangan serius yang mempertanyakan hasil pilpres sejauh ini.

Para ahli OAS juga tampaknya mengkritik upaya tim kampanye Trump untuk memperebutkan hasil di beberapa negara bagian, dengan mengklaim penipuan pemilih yang meluas.

Kelompok itu mengatakan bahwa mereka mendukung hak semua partai yang bersaing dalam pemilu, untuk meminta ganti rugi di hadapan otoritas hukum yang kompeten ketika mereka yakin mereka telah dicurangi. (Baca juga: Apesnya Donald Trump: Sudah Kalah Pilpres AS, Rentetan Gugatan Hukum Menanti )

"Sangat penting, bahwa kandidat bertindak secara bertanggung jawab dalam presentasi dan memperdebatkan klaim yang sah di depan pengadilan, bukan spekulasi yang tidak berdasar atau berbahaya di media publik," imbau OAS.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Harvard dan Lebih dari...
Harvard dan Lebih dari 150 Universitas AS Gugat Pemerintahan Trump
Trump Buat Tawaran Terakhir...
Trump Buat Tawaran Terakhir untuk Akhiri Perang Ukraina
Kanada Ingin Gabung...
Kanada Ingin Gabung Uni Eropa, Balas Dendam terhadap Trump?
Trump Ingin Berunding...
Trump Ingin Berunding Langsung dengan Presiden China Xi Jinping
Mahasiswa Indonesia...
Mahasiswa Indonesia Ditahan AS, Jadi Korban Kebijakan Imigrasi Trump
China Desak AS Akhiri...
China Desak AS Akhiri Perang Dagang, tapi Juga Siap Meladeni
Approval Rating Donald...
Approval Rating Donald Trump Terjun ke Titik Terendah
Gempa M 6,2 Guncang...
Gempa M 6,2 Guncang Istanbul, Orang-Orang Berlarian Keluar Gedung
Biodata Haitham bin...
Biodata Haitham bin Tariq: Sultan Oman, Diplomat Ulung Lulusan Oxford
Rekomendasi
Jonatan Christie Kapten...
Jonatan Christie Kapten Tim Indonesia di Piala Sudirman 2025, Gloria Emanuelle Widjaja Jadi Wakil
AI Jadi Kunci LG untuk...
AI Jadi Kunci LG untuk Menguasai Pasar Peralatan Rumah Tangga di Asia
Daftar 36 Kapolda se-Indonesia...
Daftar 36 Kapolda se-Indonesia setelah Mutasi April 2025, Ada yang Baru Menjabat Bulan Ini
Berita Terkini
Mesir Hancurkan Masjid...
Mesir Hancurkan Masjid Mahmoud Pasha Al-Falaky yang Bersejarah di Kairo, Picu Kecaman
33 menit yang lalu
3 Langkah Rusia untuk...
3 Langkah Rusia untuk Merebut Crimea dari Ukraina, Apa Saja?
49 menit yang lalu
Mahmoud Abbas Minta...
Mahmoud Abbas Minta Hamas Serahkan Gaza dan Senjata kepada Otoritas Palestina, Serta Lepaskan Sandera Israel
2 jam yang lalu
Ini Ivan Vladimirovich,...
Ini Ivan Vladimirovich, Bocah 10 Tahun Diduga Anak Rahasia Putin dan Si Cantik Alina Kabaeva
2 jam yang lalu
26 Turis Hindu Dibantai...
26 Turis Hindu Dibantai di 'Mini Swiss' Kashmir, Ini Reaksi Dunia
3 jam yang lalu
Tegang di Langit Indo-Pasifik,...
Tegang di Langit Indo-Pasifik, Jet Tempur China Kejar Pesawat AS Dekat Kapal Induk
4 jam yang lalu
Infografis
Kapal Induk Kedua Tiba...
Kapal Induk Kedua Tiba di Timur Tengah, AS Serius Ancam Iran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved