Pertama di Dunia, Vaksin Covid-19 Pfizer Diklaim Beri Perlindungan 90%
loading...
A
A
A
LONDON - Vaksin virus corona yang dikembangkan Pfizer dan BioNTech diklaim sebagai yang pertama di dunia, efektif dapat mencegah lebih dari 90% orang terkena Covid-19.
Pfizer dan BioNTech menggambarkannya sebagai "hari yang luar biasa bagi sains dan kemanusiaan".
Vaksin mereka telah diuji pada 43.500 orang di enam negara dan tidak ada masalah keamanan yang diumumkan.
Perusahaan berencana mengajukan persetujuan darurat untuk menggunakan vaksin tersebut pada akhir bulan. (Baca Juga: Pakar Prediksi Vaksin Covid-19 Tersedia untuk Seluruh Dunia pada 2023)
Belum pernah ada vaksin yang terbukti sangat efektif dalam waktu sesingkat itu. (Baca Juga: Trump Pecat Menhan setelah Kalah Pemilu dan Perselisihan)
Masih ada tantangan besar ke depan, tetapi pengumuman tersebut disambut hangat para ilmuwan. Beberapa memperkirakan kehidupan dapat kembali normal pada musim semi. (Lihat Infografis: Tujuh Kebijakan Ekonomi yang Akan Diambil Joe Biden)
"Saya mungkin orang pertama yang mengatakan itu, tetapi saya akan mengatakannya dengan yakin," ungkap Sir John Bell, profesor kedokteran regius di Universitas Oxford.
Seberapa Efektif?
Pfizer dan BioNTech menggambarkannya sebagai "hari yang luar biasa bagi sains dan kemanusiaan".
Vaksin mereka telah diuji pada 43.500 orang di enam negara dan tidak ada masalah keamanan yang diumumkan.
Perusahaan berencana mengajukan persetujuan darurat untuk menggunakan vaksin tersebut pada akhir bulan. (Baca Juga: Pakar Prediksi Vaksin Covid-19 Tersedia untuk Seluruh Dunia pada 2023)
Belum pernah ada vaksin yang terbukti sangat efektif dalam waktu sesingkat itu. (Baca Juga: Trump Pecat Menhan setelah Kalah Pemilu dan Perselisihan)
Masih ada tantangan besar ke depan, tetapi pengumuman tersebut disambut hangat para ilmuwan. Beberapa memperkirakan kehidupan dapat kembali normal pada musim semi. (Lihat Infografis: Tujuh Kebijakan Ekonomi yang Akan Diambil Joe Biden)
"Saya mungkin orang pertama yang mengatakan itu, tetapi saya akan mengatakannya dengan yakin," ungkap Sir John Bell, profesor kedokteran regius di Universitas Oxford.
Seberapa Efektif?