Grup Facebook Stop the Steal Serukan 'Angkat Senjata' Jika Trump Kalah

Sabtu, 07 November 2020 - 17:14 WIB
loading...
A A A
Untuk mengatasi kekhawatiran, Facebook mengumumkan perubahan kebijakan sejak musim panas yang bertujuan untuk mengekang "gerakan sosial militer," termasuk milisi AS, jaringan Boogaloo dan gerakan konspirasi QAnon.

Dikatakan Facebook telah menghapus 14.200 grup atas dasar perubahan kebijakan tersebut sejak Agustus.(Baca juga: USA Today Tolak Tayangkan Pernyataan Trump yang Klaim Pilpres AS Dicurangi )

Ketika tekanan pada perusahaan semakin meningkat menjelang pemilihan, Mark Zuckerberg mengatakan Facebook akan menghentikan rekomendasi untuk kelompok politik dan kelompok baru, meskipun tindakan itu tidak mencegah kelompok "Stop the Steal" untuk membengkak menjadi lebih dari 365.000 anggota dalam waktu kurang dari 24 jam.

Facebook telah mempromosikan Grup secara agresif sejak Mark Zuckerberg menjadikan mereka prioritas strategis pada tahun 2017, dengan mengatakan bahwa mereka akan mendorong lebih banyak "koneksi yang bermakna", dan tahun ini menampilkan bisnis tersebut dalam iklan Super Bowl.

Facebook juga telah meningkatkan promosi Grup dalam umpan berita dan hasil mesin pencari bulan lalu, bahkan ketika organisasi hak sipil memperingatkan plafrom media sosial itu telah menjadi tempat berkembang biak ekstremisme dan informasi yang salah.

Grup publik dapat dilihat, dicari, dan diikuti oleh siapa saja di Facebook. Grup juga menawarkan opsi pribadi yang menyembunyikan postingan - atau keberadaan forum - bahkan ketika grup memiliki ratusan ribu anggota.

Facebook mengatakan sangat bergantung pada kecerdasan buatan untuk memantau forum, terutama grup pribadi, yang menghasilkan sedikit laporan pengguna tentang perilaku buruk karena anggotanya cenderung berpikiran sama, untuk menandai postingan yang dapat menghasut tindakan kekerasan kepada pengulas konten.

Meskipun penggunaan bahasa kekerasan tidak selalu sama dengan ancaman yang dapat ditindaklanjuti, Matthew Hindman, seorang pakar pembelajaran mesin dan media di Universitas George Washington yang meninjau hasilnya, mengatakan kecerdasan buatan Facebook seharusnya dapat memilih istilah umum untuk ditinjau.(Baca juga: Panik dengan Hasil Pilpres AS, Donald Trump Jr Serukan Perang Total )

“Jika Anda masih menemukan ribuan kasus 'tembak mereka' dan 'ambil tali,' Anda sedang melihat masalah sistemik. Tidak mungkin sistem pembelajaran mesin modern akan melewatkan hal seperti itu," katanya.
(ber)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1590 seconds (0.1#10.140)