Kremlin Bantah Putin Terkena Parkinson dan Akan Mundur

Jum'at, 06 November 2020 - 18:37 WIB
loading...
Kremlin Bantah Putin Terkena Parkinson dan Akan Mundur
Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto/Euronews
A A A
MOSKOW - Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, membantah rumor yang mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin memiliki masalah kesehatan dan berencana mengundurkan diri.

"Ini benar-benar tidak masuk akal. Presiden baik-baik saja ... kesehatannya sangat baik," kata Peskov kepada wartawan ketika diminta untuk mengomentari laporan media Barat bahwa Putin memiliki beberapa masalah kesehatan dan berencana mengundurkan diri.

Saat ditanya tentang pengunduran dirinya, Peskov mengatakan Putin tidak berencana untuk mundur seperti dilansir dari Sputnik, Jumat (6/11/2020).



Pernyataan itu muncul setelah laporan The Sun, mengutip "sumber Moskow" bahwa Vladimir Putin berencana untuk berhenti tahun depan di tengah meningkatnya "ketakutan" terkait kesehatannya.

Laporan tersebut mengklaim bahwa setelah menganalisis rekam medis terbaru dari presiden Rusia tersebut, pengamat berasumsi bahwa Putin mungkin memiliki gejala penyakit Parkinson.(Baca juga: Putin Dilaporkan Akan Mundur, Muncul Spekulasi Menderita Parkinson )

Pada saat yang sama, diumumkan awal pekan ini bahwa majelis rendah legislatif Rusia sedang mempertimbangkan undang-undang yang diusulkan yang akan memberi para pemimpin Rusia kekebalan dari penuntutan hukum setelah mereka meninggalkan jabatan.

RUU tersebut bertujuan untuk mengubah prosedur untuk potensi pelucutan kekebalan mantan presiden sehingga majelis tinggi dapat melakukannya hanya jika majelis rendah mengajukan klaim pengkhianatan tingkat tinggi atau pelanggaran yang sama seriusnya.

Gugatan harus dikonfirmasi oleh Mahkamah Agung Rusia dan keabsahan prosedurnya harus disetujui oleh Mahkamah Konstitusi. Dalam praktik saat ini, ketua Komite Investigasi dapat meluncurkan prosedur seperti itu dengan memberi tahu majelis rendah.(Baca juga: RUU Baru Perluas Kekebalan Mantan Presiden Rusia dari Tuntutan )
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1023 seconds (0.1#10.140)