Inilah 4 Capres AS yang Kalah, tapi Tak Ancam Tatanan Demokrasi
loading...
A
A
A
4. George H W Bush
George HW Bush pernah mengirim surat ramah untuk rivalnya; Bill Clinton, setelah gubernur Arkansas tersebut mengalahkannya setelah satu periode menjabat presiden tahun 1992. Surat terkenal itu muncul kembali secara online dalam beberapa hari terakhir di saat krisis politik Amerika memburuk.
Presiden Bush saat itu meninggalkan catatan tulisan tangan yang menyentuh hati untuk penggantinya; Bill Clinton, berbagi beberapa wawasan tentang bagaimana rasanya menjadi orang yang bertanggung jawab.
Yang paling menonjol dalam iklim saat ini adalah kalimat kedua dari belakang, di mana Bush mengatakan—terlepas dari perbedaan mereka, dan kekalahan pemilihannya yang menghancurkan—bahwa Clinton adalah presidennya.
Berikut surat yang menyentuh itu;
Dear Bill,
Saat saya masuk ke kantor ini sekarang, saya merasakan rasa ingin tahu dan hormat yang sama seperti yang saya rasakan empat tahun lalu. Saya tahu Anda akan merasakannya juga.
Saya berharap Anda sangat bahagia di sini. Saya tidak pernah merasakan kesepian yang dijelaskan beberapa Presiden.
Akan ada masa-masa yang sangat sulit, diperparah oleh kritik yang Anda anggap tidak adil. Saya bukan orang yang baik untuk memberi nasihat; tetapi jangan biarkan kritik membuat Anda patah semangat atau menyimpang dari jalur.
Anda akan menjadi Presiden kami ketika Anda membaca catatan ini. Saya berharap Anda baik-baik saja. Saya berharap keluarga Anda baik-baik saja.
George HW Bush pernah mengirim surat ramah untuk rivalnya; Bill Clinton, setelah gubernur Arkansas tersebut mengalahkannya setelah satu periode menjabat presiden tahun 1992. Surat terkenal itu muncul kembali secara online dalam beberapa hari terakhir di saat krisis politik Amerika memburuk.
Presiden Bush saat itu meninggalkan catatan tulisan tangan yang menyentuh hati untuk penggantinya; Bill Clinton, berbagi beberapa wawasan tentang bagaimana rasanya menjadi orang yang bertanggung jawab.
Yang paling menonjol dalam iklim saat ini adalah kalimat kedua dari belakang, di mana Bush mengatakan—terlepas dari perbedaan mereka, dan kekalahan pemilihannya yang menghancurkan—bahwa Clinton adalah presidennya.
Berikut surat yang menyentuh itu;
Dear Bill,
Saat saya masuk ke kantor ini sekarang, saya merasakan rasa ingin tahu dan hormat yang sama seperti yang saya rasakan empat tahun lalu. Saya tahu Anda akan merasakannya juga.
Saya berharap Anda sangat bahagia di sini. Saya tidak pernah merasakan kesepian yang dijelaskan beberapa Presiden.
Akan ada masa-masa yang sangat sulit, diperparah oleh kritik yang Anda anggap tidak adil. Saya bukan orang yang baik untuk memberi nasihat; tetapi jangan biarkan kritik membuat Anda patah semangat atau menyimpang dari jalur.
Anda akan menjadi Presiden kami ketika Anda membaca catatan ini. Saya berharap Anda baik-baik saja. Saya berharap keluarga Anda baik-baik saja.