Pilpres AS, Partai Demokrat Tetap Kecewa Meski Kuasai Gedung Putih
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Partai Demokrat bisa menguasai Gedung Putih , mereka juga memiliki suara kuat di Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat. Tapi, Demokrat tidak sukses dalam menjalankan. Setelah 12 jam tempat pemungutan suara ditutup, Biden unggul di negara bagian kunci. Dia pun unggul dalam suara populer. Namun, hingga Rabu waktu setempat tidak ada petunjuk gelombang Demokratik tidak terjadi.
(Baca juga : Canggih, Kecerdasan Buatan Dapat Mendeteksi Infeksi Covid-19 Tanpa Gejala )
Republik tetap memegang kursi Senat di mana Demokrat berharap menguasainya. Namun, Demokrat tetap mempertahankan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Meskipun Trump kalah, kepemimpinan Biden tidak akan kuat dan akan sulit mewujudkan kebijakan prioritas dengan cepat dan tegas seperti era politik Trump.
(Baca juga : Lewat Pesawat Ruang Angkasa Chang'e-5 , China Ingin Ungkap Misteri Bulan )
"Demokrat akan bergerak maju dengan lemah dan berdarah-darah dengan sebuah peringatan besar bahwa pemilih akan kecewa dengan Demokrat," kata Meghan McCain, politikus Republik yang kritis terhadap Trump. (Baca: Amalan Ringan Ini Bisa Menjadi Pembuka Berkah)
Kubu Trump pun senang karena gelombang Demokrat tidak terwujud pada pemilu kali ini. Kubu Biden pun melihat adanya kecenderungan bahwa Demokrat akan mengalami kemunduran.
Dan Pfeiffer, mantan penasihat politik Presiden Barack Obama, mengatakan Biden akan menang. "Reutera telah berusaha mencoba memperkuat kemampuannya ketika mereka berkuasa," katanya. Dia mengatakan, Demokrat tidak boleh membiarkan Republik bisa melakukannya karena risikonya terlalu tinggi.
Ketika Trump kalah, tak peduli berapa marginnya, dia akan menjadi petahana yang gagal memenangi pemilu untuk mempertahankan kekuasaan.
(Baca juga : Canggih, Kecerdasan Buatan Dapat Mendeteksi Infeksi Covid-19 Tanpa Gejala )
Republik tetap memegang kursi Senat di mana Demokrat berharap menguasainya. Namun, Demokrat tetap mempertahankan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Meskipun Trump kalah, kepemimpinan Biden tidak akan kuat dan akan sulit mewujudkan kebijakan prioritas dengan cepat dan tegas seperti era politik Trump.
(Baca juga : Lewat Pesawat Ruang Angkasa Chang'e-5 , China Ingin Ungkap Misteri Bulan )
"Demokrat akan bergerak maju dengan lemah dan berdarah-darah dengan sebuah peringatan besar bahwa pemilih akan kecewa dengan Demokrat," kata Meghan McCain, politikus Republik yang kritis terhadap Trump. (Baca: Amalan Ringan Ini Bisa Menjadi Pembuka Berkah)
Kubu Trump pun senang karena gelombang Demokrat tidak terwujud pada pemilu kali ini. Kubu Biden pun melihat adanya kecenderungan bahwa Demokrat akan mengalami kemunduran.
Dan Pfeiffer, mantan penasihat politik Presiden Barack Obama, mengatakan Biden akan menang. "Reutera telah berusaha mencoba memperkuat kemampuannya ketika mereka berkuasa," katanya. Dia mengatakan, Demokrat tidak boleh membiarkan Republik bisa melakukannya karena risikonya terlalu tinggi.
Ketika Trump kalah, tak peduli berapa marginnya, dia akan menjadi petahana yang gagal memenangi pemilu untuk mempertahankan kekuasaan.