Berbagai Jaringan Televisi AS Ikut Bertarung Laporkan Hasil Pemilu AS
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Berbagai jaringan televisi (TV) berita Amerika Serikat (AS) turut bertarung melaporkan hasil pemilu pada malam Hari Pemilihan.
Pemilu kali ini memecah belah para pemilih AS, ditengah pandemi Covid-19, risiko kekerasan, dan lebih banyak pemilih mengirim kertas suara melalui pos.
Dalam pertarungan antara Presiden Donald Trump dari Partai Republik dan mantan Wakil Presiden Joe Biden dari Partai Demokrat itu, berbagai jaringan televisi juga menghadapi tekanan berat untuk melaporkan hasil pemilu secara akurat dan tanpa spekulasi yang gegabah.
Di antara tantangan yang dihadapi AS adalah presiden yang memicu ketakutan tentang kecurangan lewat surat suara, pemilih yang terpecah dan penghitungan suara yang berkepanjangan, yang meningkatkan potensi unjuk rasa, kekerasan, dan gugatan hukum. (Baca Juga: Twitter dan Facebook Punya Jurus Cegah Klaim Kemenangan Dini Pemilu AS)
Ini akan menjadi pemilu presiden pertama di mana berbagai jaringan TV besar akan mendapatkan data dari penyedia yang beragam, meningkatkan potensi perspektif yang berbeda pada malam Hari Pemilu. (Lihat Infografis: Pakar: Trump Akan Menang Pilpres, Meski Kalah dalam Survei)
Fox News dan Associated Press (AP) tidak lagi menggunakan exit poll tradisional, melainkan mengandalkan survei online dan telepon yang bertujuan menjangkau pemilih awal dan pemilih pada Hari Pemilu. (Lihat Video: Pangeran Williams Diam-diam Pernah Positif Covid-19)
Berbagai organisasi berita akan menggabungkan data survei tersebut secara real time yang ditabulasi oleh AP untuk membantu membuat proyeksi.
Tiga jaringan penyiaran berita dan CNN jadi bagian dari konsorsium National Election Pool, yang akan mengandalkan firma Edison Research untuk jajak pendapat dan hasil pemilu.
Reuters memiliki kesepakatan distribusi dengan NEP untuk data pemilu 2020.
Sejumlah jaringan akan memamerkan investasi mereka dalam survei yang lebih banyak, analisis data yang lebih dalam, dan pelaporan tambahan tentang mekanisme pemungutan suara, integritas pemungutan suara, dan informasi yang salah.
CBS News milik ViacomCBS Inc akan menyiarkan liputan Malam Pemilu dari Times Square untuk pertama kalinya, dengan liputan jam tayang utama mulai pukul 19.00. Jaringan akan menggunakan empat dinding video LED resolusi tinggi untuk menampilkan data waktu nyata, peta, hasil dan feed video dari penjuru negeri.
CNN akan memulai liputannya pada pukul 16.00 pada Selasa, dengan koresponden John King melaporkan langsung dari jaringan "Magic Wall", bersama dengan direktur politik David Chalian, yang akan meliput hasil jajak pendapat.
Liputan NBC News milik Comcast Corp akan dimulai pukul 19:00, berlangsung setidaknya hingga pukul 4 pagi, dan selama pertarungan berlanjut. Jaringan tersebut akan mengandalkan lebih dari 100 jurnalis NBC News untuk peliputannya. "Decision Desk" akan membuat proyeksi ketika ada 99,5% kepercayaan statistik pada hasilnya.
ABC News dari Walt Disney Co akan memulai liputan utamanya pukul 7 malam, dengan penyiar utama George Stephanopoulos memimpin liputan dari New York.
Fox News menayangkan siaran langsung khusus "Fox News Democracy 2020: Election Coverage" yang berdurasi delapan jam, dimulai pukul 6 sore hingga berlanjut sampai jam 9 pagi.
Pemilu kali ini memecah belah para pemilih AS, ditengah pandemi Covid-19, risiko kekerasan, dan lebih banyak pemilih mengirim kertas suara melalui pos.
Dalam pertarungan antara Presiden Donald Trump dari Partai Republik dan mantan Wakil Presiden Joe Biden dari Partai Demokrat itu, berbagai jaringan televisi juga menghadapi tekanan berat untuk melaporkan hasil pemilu secara akurat dan tanpa spekulasi yang gegabah.
Di antara tantangan yang dihadapi AS adalah presiden yang memicu ketakutan tentang kecurangan lewat surat suara, pemilih yang terpecah dan penghitungan suara yang berkepanjangan, yang meningkatkan potensi unjuk rasa, kekerasan, dan gugatan hukum. (Baca Juga: Twitter dan Facebook Punya Jurus Cegah Klaim Kemenangan Dini Pemilu AS)
Ini akan menjadi pemilu presiden pertama di mana berbagai jaringan TV besar akan mendapatkan data dari penyedia yang beragam, meningkatkan potensi perspektif yang berbeda pada malam Hari Pemilu. (Lihat Infografis: Pakar: Trump Akan Menang Pilpres, Meski Kalah dalam Survei)
Fox News dan Associated Press (AP) tidak lagi menggunakan exit poll tradisional, melainkan mengandalkan survei online dan telepon yang bertujuan menjangkau pemilih awal dan pemilih pada Hari Pemilu. (Lihat Video: Pangeran Williams Diam-diam Pernah Positif Covid-19)
Berbagai organisasi berita akan menggabungkan data survei tersebut secara real time yang ditabulasi oleh AP untuk membantu membuat proyeksi.
Tiga jaringan penyiaran berita dan CNN jadi bagian dari konsorsium National Election Pool, yang akan mengandalkan firma Edison Research untuk jajak pendapat dan hasil pemilu.
Reuters memiliki kesepakatan distribusi dengan NEP untuk data pemilu 2020.
Sejumlah jaringan akan memamerkan investasi mereka dalam survei yang lebih banyak, analisis data yang lebih dalam, dan pelaporan tambahan tentang mekanisme pemungutan suara, integritas pemungutan suara, dan informasi yang salah.
CBS News milik ViacomCBS Inc akan menyiarkan liputan Malam Pemilu dari Times Square untuk pertama kalinya, dengan liputan jam tayang utama mulai pukul 19.00. Jaringan akan menggunakan empat dinding video LED resolusi tinggi untuk menampilkan data waktu nyata, peta, hasil dan feed video dari penjuru negeri.
CNN akan memulai liputannya pada pukul 16.00 pada Selasa, dengan koresponden John King melaporkan langsung dari jaringan "Magic Wall", bersama dengan direktur politik David Chalian, yang akan meliput hasil jajak pendapat.
Liputan NBC News milik Comcast Corp akan dimulai pukul 19:00, berlangsung setidaknya hingga pukul 4 pagi, dan selama pertarungan berlanjut. Jaringan tersebut akan mengandalkan lebih dari 100 jurnalis NBC News untuk peliputannya. "Decision Desk" akan membuat proyeksi ketika ada 99,5% kepercayaan statistik pada hasilnya.
ABC News dari Walt Disney Co akan memulai liputan utamanya pukul 7 malam, dengan penyiar utama George Stephanopoulos memimpin liputan dari New York.
Fox News menayangkan siaran langsung khusus "Fox News Democracy 2020: Election Coverage" yang berdurasi delapan jam, dimulai pukul 6 sore hingga berlanjut sampai jam 9 pagi.
(sya)