WHO: Pasar Wuhan Punya Peran dalam Wabah Virus Corona

Jum'at, 08 Mei 2020 - 20:01 WIB
loading...
WHO: Pasar Wuhan Punya...
Pedagang memakai masker duduk dekat dagangan buahnya di wilayah pemukiman di Wuhan, China. Foto/REUTERS/Aly Song
A A A
JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan pasar di kota Wuhan, China, memiliki peran dalam wabah virus corona tahun lalu, baik sebagai sumber atau penguat.

WHO menyerukan lebih banyak riset terkait masalah itu. Otoritas China telah menutup pasar itu pada Januari sebagai bagian upaya menghentikan penyebaran virus.

Pemerintah China juga melarang sementara perdagangan dan konsumsi binatang liar.

“Pasar itu memainkan peran dalam kejadian tersebut, itu jelas. Tapi apa perannya kami tidak tahu, apakah itu sebagai sumber atau tempat yang memperkuat atau hanya kebetulan beberapa kasus itu dideteksi di sana dan sekitar pasar itu,” papar Dr Peter Ben Embarek, pakar WHO untuk keamanan pangan dan virus zoonitis yang menyebar antar spesies dari binatang ke manusia.

Menurut dia, belum jelas apakah binatang hidup atau pedagang yang terinfeksi yang telah membawa virus itu ke pasar.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo menyatakan ada bukti banyak bahwa virus itu datang dari laboratorium Wuhan, meski ada ketidakpastian.

Tak ada bukti publik yang mengaitkan wabah itu pada laboratorium di Wuhan. Para peneliti menyatakan virus itu tampaknya telah berkembang di alam.

Laporan intelijen Jerman juga meragukan tuduhan Pompeo itu, dalam laporan terbaru Der Spiegel.

Ben Embarek menyatakan perlu riset satu tahun untuk mengidentifikasi unta sebagai sumber virus Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS), virus corona yang muncul di Saudi pada 2012 dan menyebar di Timur Tengah.

“Ini belum terlalu terlambat. Yang penting, apa yang akan memberi bantuan besar, ialah menahan virus itu sebelum beradaptasi pada manusia, sebelum versi yang kita punya sekarang. Karena kemudian kita akan memiliki pemahaman lebih baik bagaimana virus itu beradaptasi pada manusia, bagaimana virus itu berevolusi,” ungkap Ben Embarek. (Baca Juga: Bisnis Jepang Buka Lagi Saat Pemerintah Hendak Akhiri Status Darurat)
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Ikuti Langkah Trump,...
Ikuti Langkah Trump, Argentina Keluar dari WHO
WHO Ungkap Lebih dari...
WHO Ungkap Lebih dari 12.000 Orang Butuh Evakuasi Medis dari Gaza
WHO Evakuasi 97 Pasien...
WHO Evakuasi 97 Pasien dari Gaza, Operasi Terbesar sejak Genosida Israel
Kepala WHO Sebut Periode...
Kepala WHO Sebut Periode Vaksinasi Polio di Gaza Tidak Mungkin Cukup
Polio Menyebar Luas...
Polio Menyebar Luas di Gaza, Israel Vaksinasi Tentaranya
Profil Tedros Adhanom...
Profil Tedros Adhanom Ghebreyesus, Dirjen WHO yang Peringatkan Krisis Kesehatan Gaza
Keputusan China Akhiri...
Keputusan China Akhiri 'Nol Covid-19' Diduga Picu 1,9 Juta Ekses Kematian
Kebakaran Pipa Gas Petronas,...
Kebakaran Pipa Gas Petronas, 63 Orang Dilarikan ke RS
Luncurkan Kapal Selam...
Luncurkan Kapal Selam Pembawa Rudal Zircon, Putin: AL Rusia yang Terkuat!
Rekomendasi
228 Kecelakaan Terjadi...
228 Kecelakaan Terjadi saat Lebaran, 22 Orang Tewas, 287 Luka-luka
BRI Menanam Grow & Green...
BRI Menanam Grow & Green Transplantasi Terumbu Karang, Selamatkan Ekosistem Laut di NTB
Ratusan Pemudik dari...
Ratusan Pemudik dari Sumatera Mulai Kembali ke Pulau Jawa
Berita Terkini
13 Rudal dan Drone Iran...
13 Rudal dan Drone Iran yang Bisa Hapus Pangkalan AS di Timur Tengah dari Peta
51 menit yang lalu
Netanyahu Batal Tunjuk...
Netanyahu Batal Tunjuk Eli Sharafit Jadi Bos Baru Shin Bet karena Kritik Trump
3 jam yang lalu
Warga Gaza Gelar Salat...
Warga Gaza Gelar Salat Idulfitri di Atas Reruntuhan Masjid di Tengah Serangan Israel
4 jam yang lalu
China Gelar Latihan...
China Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan, AS Kirim Jet Tempur F-16 Block 70 Viper
5 jam yang lalu
Jepang Prediksi Gempa...
Jepang Prediksi Gempa Bumi Besar yang bisa Tewaskan 300.000 Orang
6 jam yang lalu
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
7 jam yang lalu
Infografis
China Luncurkan AI Baru...
China Luncurkan AI Baru Manus, Pintar Analisis Pasar Saham
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved