Bisnis Jepang Buka Lagi Saat Pemerintah Hendak Akhiri Status Darurat

Jum'at, 08 Mei 2020 - 18:01 WIB
loading...
Bisnis Jepang Buka Lagi...
Para pekerja memakai masker di hari pertama kerja setelah libur Pekan Emas di stasiun Shinagawa, Tokyo, Jepang, 7 Mei. Foto/REUTERS/Kim Kyung-Hoon
A A A
TOKYO - Jepang bersiap melonggarkan pembatasan di beberapa wilayah, saat semakin banyak bisnis berencana membuka lagi operasional.

Banyak pihak khawatir pembatasan dicabut terlalu cepat. Setelah satu bulan penutupan membuat aktivitas ekonomi melemah, Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura menyatakan pemerintah mencari cara untuk membuat beberapa wilayah mencabut lockdown saat tingkat infeksi berkurang di beberapa daerah.

“Jumlah infeksi baru virus corona turun banyak. Ada lebih banyak wilayah tanpa kasus baru virus corona, jadi pencabutan status darurat dipertimbangkan,” ungkap Nishimura.

Setelah lockdown mengakibatkan kontraksi sektor jasa Jepang bulan lalu, bisnis seperti cafe, bar dan klub olahraga mulai membuka lagi operasionalnya saat wabah menurunkan permintaan.

“Jaringan baju kasual Uniqlo membuka lagi 48 tokonya di Jepang pada Kamis (7/5), termasuk beberapa toko besar di Tokyo dan Osaka,” ungkap pernyataan pemilik Uniqlo, Fast Retailing.

Adapun operator supermarket terbesar di Jepang, Aeon Co menyatakan telah membuka lagi pusat perbelanjaan Aeon Mall.

Antrean lebih dari 100 orang terlihat di depan toko buku Kinokuniya yang terkenal di Tokyo. Toko di distrik Shinjuku itu dibuka lagi pada Kamis (7/5) untuk pertama kali dalam tiga pekan.

“Sebagian besar konsumen menunggu untuk membeli manual terbaru untuk video game Animal Crossing,” papar laporan media lokal.

Namun operator Tokyo Disneyland, Oriental Land menyatakan salah satu daya tarik wisata terbesar di Jepang itu aka ntetap tutup hingga Mei seiring status darurat di kota itu dan Chiba Prefecture.

Jepang pekan ini memperpanjang status darurat tapi akan menilai lagi situasi pada 14 Mei dan kemungkinan mencabut status itu lebih cepat di beberapa wilayah.

Sejauh ini, 27 dari 47 wilayah di Jepang telah mencabut beberapa atau semua aturan agar warga tetap di dalam rumah sebanyak mungkin, atau berencana melakukannya dalam beberapa hari lagi.

Sekitar 15.500 kasus corona dan 590 kematian dikonfirmasi di Jepang hingga Jumat (8/5). (Baca Juga: Abu Nawas: Cinta itu Buta, Maka Perlu Diobati Kebutaannya)
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1528 seconds (0.1#10.140)