Israel dan AS Bahas Rencana Penarikan Pasukan Penjaga Perdamaian Sinai
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Israel akan membahas rencana Amerika Serikat (AS) menarik pasukan penjaga perdamaian di Sinai Mesir. Israel menyebut kehadiran pasukan selama hampir empat dekade itu penting.
“Menteri Pertahanan (Menhan) AS Mark Esper mendorong penarikan beberapa pasukan AS dari pasukan penjaga perdamaian internasional di Semenanjung Sinai,” ungkap laporan Wall Street Journal (WSJ), mengutip sumber pejabat AS.
Penarikan itu akan terjadi saat Mesir memerangi pemberontak di semenanjung setelah kesepakatna damai dengan Israel pada 1979. Pasukan dan Pemantau Multinasional (MFO) pimpinan AS berada di semenanjung Sinai sejak sejak awal 1980-an.
Ditanya tentang laporan itu, Menteri Energi Israel Yuval Steinitz mengatakan, “Pasukan internasional di Sinai penting dan partisipasi AS di sana penting.”
“Tentu, isu itu akan diangkat antara kami dan AS,” kata Steinitz, anggota cabinet keamanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Kedutaan Besar AS dan Mesir di Israel tidak merespon permintaan untuk komentar.
Menurut websitenya, MFO memiliki 1.156 personil militer dari AS dan 12 negara lain yang mencakup wilayah lebih dari 10.000 km persegi di Sinai. Sekitar 454 orang adalah warga AS.
Namun ukuran pasukan itu berkurang hingga lebih dari 30% sejak 2015 menurut data dari website itu.
Mesir menganggap MFO sebagai bagian dari hubungan dengan Israel. Karena kesepakatan itu pula Mesir mendapat bantuan miliaran dolar dari AS.
Israel menganggap MFO sebagai jaminan keamanannya. (Baca Juga: Bisnis Jepang Buka Lagi Saat Pemerintah Hendak Akhiri Status Darurat)
“Menteri Pertahanan (Menhan) AS Mark Esper mendorong penarikan beberapa pasukan AS dari pasukan penjaga perdamaian internasional di Semenanjung Sinai,” ungkap laporan Wall Street Journal (WSJ), mengutip sumber pejabat AS.
Penarikan itu akan terjadi saat Mesir memerangi pemberontak di semenanjung setelah kesepakatna damai dengan Israel pada 1979. Pasukan dan Pemantau Multinasional (MFO) pimpinan AS berada di semenanjung Sinai sejak sejak awal 1980-an.
Ditanya tentang laporan itu, Menteri Energi Israel Yuval Steinitz mengatakan, “Pasukan internasional di Sinai penting dan partisipasi AS di sana penting.”
“Tentu, isu itu akan diangkat antara kami dan AS,” kata Steinitz, anggota cabinet keamanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Kedutaan Besar AS dan Mesir di Israel tidak merespon permintaan untuk komentar.
Menurut websitenya, MFO memiliki 1.156 personil militer dari AS dan 12 negara lain yang mencakup wilayah lebih dari 10.000 km persegi di Sinai. Sekitar 454 orang adalah warga AS.
Namun ukuran pasukan itu berkurang hingga lebih dari 30% sejak 2015 menurut data dari website itu.
Mesir menganggap MFO sebagai bagian dari hubungan dengan Israel. Karena kesepakatan itu pula Mesir mendapat bantuan miliaran dolar dari AS.
Israel menganggap MFO sebagai jaminan keamanannya. (Baca Juga: Bisnis Jepang Buka Lagi Saat Pemerintah Hendak Akhiri Status Darurat)
(sya)