Kubu Trump Klaim Kemenangan Dini Pilpres AS, Tuduh Biden Coba Mencurinya
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Kubu kampanye Donald Trump mengatakan dengan kepempinan presiden Amerika Serikat (AS) saat ini akan cukup untuk mengklaim kemenangan pemilihan presiden (pilpres) Amerika pada malam pemilihan.
Kubu calon presiden (capres) petahana dari Partai Republik tersebut lantas menuduh kubu capres Partai Demokrat berupaya mencuri kemenangan pilpres oleh Trump. Pemungutan suara pilpres AS resmi berlangsung Selasa (3/11/2020) waktu setempat.
Penasihat senior kampanye Trump, Jason Miller, melukiskan gambaran yang cukup percaya diri tentang peluang terpilihnya kembali Trump selama wawancara dengan media pada hari Minggu. (Baca: Trump Ancam Akan Umumkan Kemenangan Pilpres AS, tapi Lantas Membantahnya )
"Jika Anda berbicara dengan banyak (politisi) Demokrat yang cerdas, mereka percaya bahwa Presiden Trump akan unggul pada malam pemilihan, mungkin mendapatkan 280 electoral (votes) di suatu tempat dalam kisaran itu, dan kemudian mereka akan mencoba mencurinya kembali setelah pemilihan," kata Miller.
Miller yakin Trump akan mendapatkan 290 electoral votes pada malam pemilihan."Jadi, apa pun yang mereka coba lakukan, pesta pora atau tuntutan hukum apa atau omong kosong apa pun yang mereka coba lakukan, kita akan memiliki cukup electoral votes untuk mendapatkan Presiden Trump terpilih kembali," ujar Miller.
Trump telah menyatakan akan sangat pantas dan menyenangkan jika pemenang diumumkan pada malam pemilihan, alih-alih berminggu-minggu setelah pemungutan suara. (Baca juga: Pakar: Trump Akan Menang Pilpres AS, meski Kalah dalam Survei )
Klaim kemenangan dini kubu Trump dan tuduhan Miller terhadap kubu Biden memicu kaum liberal bersuara di media sosial. Mereka menuduh balik kubu Trump melakukan kampanye kebohongan dan mencoba mencuri hasil pilpres itu sendiri dengan mengklaim kemenangan sebelum waktunya.
“Menghitung surat suara yang diberikan melalui pos tidak boleh disebut mencuri pemilu. Itu menghitung suara," kata aktor "Star Trek" dan aktivis liberal, George Takei, di Twitter.
“Apa yang dikatakan Jason Miller sangat bodoh dan tidak jujur (yang sangat berkaitan dengan brand). Tidak ada preseden untuk ini. Suara selalu dihitung setelah Hari Pemilihan," kata penulis Dan Pfeiffer di Twitter.
“Ini bohong. Surat suara yang diberikan secara resmi lewat surat perlu dihitung, dan banyak negara bagian tidak akan menghitungnya pada malam pemilihan," ujar Jake Tapper dari CNN, Senin (2/11/2020).
Kubu calon presiden (capres) petahana dari Partai Republik tersebut lantas menuduh kubu capres Partai Demokrat berupaya mencuri kemenangan pilpres oleh Trump. Pemungutan suara pilpres AS resmi berlangsung Selasa (3/11/2020) waktu setempat.
Penasihat senior kampanye Trump, Jason Miller, melukiskan gambaran yang cukup percaya diri tentang peluang terpilihnya kembali Trump selama wawancara dengan media pada hari Minggu. (Baca: Trump Ancam Akan Umumkan Kemenangan Pilpres AS, tapi Lantas Membantahnya )
"Jika Anda berbicara dengan banyak (politisi) Demokrat yang cerdas, mereka percaya bahwa Presiden Trump akan unggul pada malam pemilihan, mungkin mendapatkan 280 electoral (votes) di suatu tempat dalam kisaran itu, dan kemudian mereka akan mencoba mencurinya kembali setelah pemilihan," kata Miller.
Miller yakin Trump akan mendapatkan 290 electoral votes pada malam pemilihan."Jadi, apa pun yang mereka coba lakukan, pesta pora atau tuntutan hukum apa atau omong kosong apa pun yang mereka coba lakukan, kita akan memiliki cukup electoral votes untuk mendapatkan Presiden Trump terpilih kembali," ujar Miller.
Trump telah menyatakan akan sangat pantas dan menyenangkan jika pemenang diumumkan pada malam pemilihan, alih-alih berminggu-minggu setelah pemungutan suara. (Baca juga: Pakar: Trump Akan Menang Pilpres AS, meski Kalah dalam Survei )
Klaim kemenangan dini kubu Trump dan tuduhan Miller terhadap kubu Biden memicu kaum liberal bersuara di media sosial. Mereka menuduh balik kubu Trump melakukan kampanye kebohongan dan mencoba mencuri hasil pilpres itu sendiri dengan mengklaim kemenangan sebelum waktunya.
“Menghitung surat suara yang diberikan melalui pos tidak boleh disebut mencuri pemilu. Itu menghitung suara," kata aktor "Star Trek" dan aktivis liberal, George Takei, di Twitter.
“Apa yang dikatakan Jason Miller sangat bodoh dan tidak jujur (yang sangat berkaitan dengan brand). Tidak ada preseden untuk ini. Suara selalu dihitung setelah Hari Pemilihan," kata penulis Dan Pfeiffer di Twitter.
“Ini bohong. Surat suara yang diberikan secara resmi lewat surat perlu dihitung, dan banyak negara bagian tidak akan menghitungnya pada malam pemilihan," ujar Jake Tapper dari CNN, Senin (2/11/2020).