Prancis: Perang Melawan Ideologi Islam Berarti Lebih Banyak Serangan

Jum'at, 30 Oktober 2020 - 17:01 WIB
loading...
Prancis: Perang Melawan Ideologi Islam Berarti Lebih Banyak Serangan
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Prancis Gerald Darmanin. Foto/REUTERS
A A A
PARIS - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Prancis Gerald Darmanin memperkirakan lebih banyak serangan di tanah Prancis saat Prancis melancarkan perang melawan "ideologi Islam".

Seorang pria Tunisia yang memegang pisau meneriakkan "Allahu Akbar" telah memenggal seorang wanita dan membunuh dua orang lainnya di satu gereja di kota Nice, Prancis , pada Kamis (29/10) sebelum ditembak dan dibawa polisi.

"Kita sedang berperang melawan musuh yang ada di dalam dan di luar," ungkap Mendagri Gerald Darmanin kepada radio RTL. (Baca Juga: Twitter Hapus Tweet Mahathir 'Muslim Berhak Bunuh Jutaan Orang Prancis')



“Kita perlu memahami bahwa telah ada dan akan ada peristiwa-peristiwa lain seperti serangan mengerikan ini,” tutur dia. (Lihat Infografis: Jelang Pemilu, Trump Cabut Pembatasan AS di Pemukiman Israel)

Seorang pria bersenjata pisau asal Tunisia, Brahim Aouissaoui, 21, melakukan serangan di gereja Notre-Dame Basilica di Nice, Prancis. (Lihat Video: Hawa Panas Keluar dari Lantai Mesjid, Gegerakan Warga di Tangerang)

Sesuai kronologi dari kepolisian, seorang perempuan sexton (pengurus gereja) di gereja Notre-Dame Basilica membuka pintu gereja sekitar pukul 08.30 pagi. Hanya ada sedikit orang di sekitar; Misa pertama pada hari itu sedianya akan dimulai dua jam lagi.

Ketika sexton mulai bekerja, seorang pria bersenjata pisau memasuki gereja dan menggorok sexton tersebut. Pelaku juga memenggal seorang wanita tua, dan melukai wanita ketiga.

Sexton dan wanita tua itu meninggal di tempat, wanita ketiga berhasil keluar dari gereja ke kafe terdekat, tetapi dia meninggal karena luka-lukanya.

Kematian korban ketiga di kafe tersebut telah dikonfirmasi Wali Kota Nice, Christian Estrosi kepada wartawan di tempat kejadian. Sejauh ini belum ada identitas korban yang disebutkan.

Apa yang terjadi pada saat-saat awal penyerangan di dalam gereja, bangunan neo-Gothic di alun-alun dengan jajaran pohon di tengah Nice, masih belum jelas. Namun kesaksian dari para saksi, rekaman ponsel, dan pengakuan dari pejabat, memberikan gambaran awal tentang bagaimana serangan itu berakhir.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1299 seconds (0.1#10.140)