Pendukung ISIS Rayakan Serangan di Prancis, al-Qaeda Serukan Pembalasan Kartun Nabi
loading...
A
A
A
Jaksa penuntut Prancis mengatakan bahwa pelaku serangan di Nice menggunakan pisau berukuran 12 inci untuk membantai tiga pengunjung gereja. Pelaku kini berada di rumah sakit dengan luka serius setelah ditembak oleh polisi.
Dia mendarat pada akhir September di pulau Lampedusa Italia, di mana dia ditempatkan di karantina oleh pihak berwenang untuk mencegah virus corona, sebelum akhirnya tiba di Prancis bulan ini.
Korban pertama dalam serangan Nice diketahui bernama Vincent Loquès, yang dikenal sebagai penjaga gereja. Loquès, ayah dua anak, adalah seorang sakristan berusia 54 tahun di gedung itu, seorang petugas yang ditugaskan untuk mengurus gereja.
Korban kedua, seorang wanita berusia 60 tahun, ditemukan dicekik dan dipenggal di dalam gereja.
Korban ketiga, seorang wanita berusia 44 tahun, melarikan diri dari gereja pada pukul 08.54 pagi, tetapi meninggal di sebuah kafe di dekatnya karena luka-lukanya.
Dia mendarat pada akhir September di pulau Lampedusa Italia, di mana dia ditempatkan di karantina oleh pihak berwenang untuk mencegah virus corona, sebelum akhirnya tiba di Prancis bulan ini.
Korban pertama dalam serangan Nice diketahui bernama Vincent Loquès, yang dikenal sebagai penjaga gereja. Loquès, ayah dua anak, adalah seorang sakristan berusia 54 tahun di gedung itu, seorang petugas yang ditugaskan untuk mengurus gereja.
Korban kedua, seorang wanita berusia 60 tahun, ditemukan dicekik dan dipenggal di dalam gereja.
Korban ketiga, seorang wanita berusia 44 tahun, melarikan diri dari gereja pada pukul 08.54 pagi, tetapi meninggal di sebuah kafe di dekatnya karena luka-lukanya.
(min)