Mahathir: Umat Muslim Punya Hak untuk Menghukum Prancis

Jum'at, 30 Oktober 2020 - 00:30 WIB
loading...
Mahathir: Umat Muslim...
Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad. Foto/BBC
A A A
KUALA LUMPUR - Mantan Perdana Menteri Malaysia , Mahathir Mohamad , mengatakan bahwa umat Muslim memiliki hak untuk membunuh jutaan orang Prancis atas pembantaian di masa lalu. Namuna ia tidak menyetujui pembunuhan seorang guru Prancis atas penggunaan kartun Nabi .

Dalam sebuah postingan di blog, Mahathir (95) - seorang pemimpin yang dihormati di dunia Muslim - mengatakan dia percaya pada kebebasan berekspresi tetapi itu tidak boleh digunakan untuk menghina orang lain.

“Muslim memiliki hak untuk marah dan membunuh jutaan orang Prancis atas pembantaian di masa lalu. Tapi pada umumnya Muslim belum menerapkan hukum 'mata ganti mata'. Muslim tidak. Orang Prancis seharusnya tidak melakukannya," kata Mahathir dalam sebuah postingan di blog, yang juga ia posting di Twitter.



“Karena Anda telah menyalahkan semua Muslim dan agama Muslim atas apa yang dilakukan oleh satu orang yang marah, Muslim berhak menghukum Prancis,” sambungnya seperti dikutip dari Reuters, Jumat (30/10/2020).

Twitter mengatakan pesan itu melanggar aturannya tentang mengagungkan kekerasan, tetapi diputuskan membiarkannya demi kepentingan publik agar pos tersebut tetap ada.

Beberapa negara mayoritas Muslim telah mengecam pernyataan pejabat Prancis, termasuk Presiden Emmanuel Macron, yang membela penggunaan kartun Nabi Muhammad di ruang kelas sekolah Prancis. Karikatur itu dianggap menghujat umat Islam.(Baca juga: Khamenei: Macron Bodoh, Menghina Nabi Muhammad Harusnya Jadi Kejahatan di Prancis )

Perselisihan berkobar setelah seorang guru Prancis yang menunjukkan kartun satir Nabi kepada murid-muridnya selama pelajaran kewarganegaraan kemudian dipenggal kepalanya di jalan oleh seorang penyerang asal Chechnya.(Baca juga: Kartun Nabi Muhammad Jadi Bahan Diskusi, Guru di Prancis Dipenggal )

Pejabat Prancis mengatakan pembunuhan itu merupakan serangan terhadap nilai inti kebebasan berekspresi Prancis dan membela hak untuk menerbitkan kartun. Macron juga mengatakan akan melipatgandakan upaya untuk menghentikan keyakinan Islam konservatif yang menumbangkan nilai-nilai Prancis.
(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1773 seconds (0.1#10.140)