Sadisnya Pasukan Khusus Australia di Afghanistan: Tembak Kepala, Gorok Leher Warga
loading...
A
A
A
"Tentara akan melakukan hal-hal buruk untuk menyesuaikan diri. Itu menjadi bagian dari olok-olok," kenang seorang saksi. Saksi yang lain menyatakan; “Pria baru saja memiliki nafsu darah ini. Psiko. Psiko mutlak. Dan kami membesarkan mereka."
Seorang informan mengatakan kepada Crompvoets bahwa terlepas dari rincian mengerikan yang terungkap dalam laporan tersebut, operator Australia iri dengan rekan-rekan Inggris dan Amerika mereka.
“Apa pun yang kami lakukan, saya dapat memberitahu Anda bahwa Inggris dan AS jauh, jauh lebih buruk. Saya telah menyaksikan anak-anak muda kami berdiri dan pahlawan menyembah apa yang mereka lakukan, mengeluarkan air liur tentang bagaimana AS menyiksa orang," kata informan tersebut.
Laporan Crompvoets menuduh bahwa sebagian besar kejahatan dilakukan oleh sekelompok kecil komandan patroli. Penyelidikan Brereton menemukan hal yang sama.
Surat kabar The Age mengatakan bahwa Brereton akan membuat rujukan kejahatan perang ke Polisi Federal Australia untuk sejumlah tentara ini, tuduhan yang akan digugat oleh Departemen Pertahanan.
Pasukan Australia telah dikerahkan di Afghanistan sejak 2001, dengan operasi tempur dihentikan pada 2014. Sekitar 150 tentara Australia dan staf sipil tetap berada di negara itu dalam peran dukungan dan penasihat.
Lihat Juga: Tetangga Indonesia Operasikan 72 Jet Tempur Siluman F-35 Siap Tempur, Makin Digdaya di Indo-Pasifik
Seorang informan mengatakan kepada Crompvoets bahwa terlepas dari rincian mengerikan yang terungkap dalam laporan tersebut, operator Australia iri dengan rekan-rekan Inggris dan Amerika mereka.
“Apa pun yang kami lakukan, saya dapat memberitahu Anda bahwa Inggris dan AS jauh, jauh lebih buruk. Saya telah menyaksikan anak-anak muda kami berdiri dan pahlawan menyembah apa yang mereka lakukan, mengeluarkan air liur tentang bagaimana AS menyiksa orang," kata informan tersebut.
Laporan Crompvoets menuduh bahwa sebagian besar kejahatan dilakukan oleh sekelompok kecil komandan patroli. Penyelidikan Brereton menemukan hal yang sama.
Surat kabar The Age mengatakan bahwa Brereton akan membuat rujukan kejahatan perang ke Polisi Federal Australia untuk sejumlah tentara ini, tuduhan yang akan digugat oleh Departemen Pertahanan.
Pasukan Australia telah dikerahkan di Afghanistan sejak 2001, dengan operasi tempur dihentikan pada 2014. Sekitar 150 tentara Australia dan staf sipil tetap berada di negara itu dalam peran dukungan dan penasihat.
Lihat Juga: Tetangga Indonesia Operasikan 72 Jet Tempur Siluman F-35 Siap Tempur, Makin Digdaya di Indo-Pasifik
(min)