Lawan China, Filipina Bangun Armada di Laut China Selatan

Rabu, 28 Oktober 2020 - 20:32 WIB
loading...
Lawan China, Filipina...
Foto/Ilustrasi
A A A
MANILA - Filipina mengikuti langkah China dengan membangun armadanya sendiri yang mencakup kapal penangkap ikan di Laut China Selatan . Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin.

“Kami mengerumuni daerah tersebut karena itu adalah strategi China - untuk mengerumuni daerah tersebut juga dengan kapal penangkap ikan,” kata Locsin dalam diskusi online minggu ini yang diselenggarakan oleh Asia Society.

"Kemungkinan kecelakaan meningkat pesat dengan mengerahkan kapal di perairan yang disengketakan," ujar diplomat top Filipina itu seperti dilansir dari Bloomberg, Rabu (28/10/2020).



Locsin juga mengatakan perjanjian pertahanan Filipina dengan Amerika Serikat (AS) akan berlaku jika salah satu kapal militer negara itu diserang, mengutip jaminan Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo tahun lalu.

Kepala Laksamana Wakil Giovanni Carlo Bacordo kepada Rappler awal bulan ini mengatakan Angkatan Laut Filipina berencana untuk mengerahkan lebih dari 200 milisi bersenjata di kapal motor untuk berpatroli di Laut China Selatan.

Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana, mengutip pernyataan Duterte, namun pekan lalu mengatakan negara Asia Tenggara itu mungkin tidak memiliki cukup sumber daya untuk mengirim milisi maritimnya sendiri.(Baca juga: China Tembakkan Lusinan Rudal di Laut China Selatan )

Presiden Filipina Rodrigo Duterte baru-baru ini bersandar ke AS dan memperkuat sikapnya terhadap China. Bulan lalu di depan para pemimpin dunia, ia membela keputusan Pengadilan Permanen Arbitrase 2016 yang memenangkan Filipina dengan menyatakan klaim teritorial Beijing yang luas di Laut China Selatan melanggar hukum internasional.

China telah mendapat kecaman internasional yang meningkat, terutama dari pemerintah Amerika Serikat (AS), atas perilakunya di Laut China Selatan, dan terus mengirim kapal sipil yang dikendalikan militer dan pemerintah ke wilayah tetangganya di Asia Tenggara.(Baca juga: Wang: China dan ASEAN Harus Cegah Gangguan Luar di Laut China Selatan )
(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0961 seconds (0.1#10.140)