Gerebek Sabung Ayam, Polisi Ini Justru Dibunuh Ayam Aduan

Rabu, 28 Oktober 2020 - 08:56 WIB
loading...
Gerebek Sabung Ayam,...
Ilustrasi sabung ayam. Polisi di Filipina tewas terbunuh senjata ayam aduan saat menggerebek judi sabung ayam. Foto/REUTERS
A A A
MANILA - Sebuah insiden aneh terjadi dalam penggerebekan sabung ayam ilegal di Filipina . Seorang petugas polisi yang menggerebek justru tewas diserang ayam aduan yang tajinya dipasangi pisau.

Seorang pejabat setempat pada hari Selasa mengatakan pisau yang dipasang pada taji ayam tersebut mengiris arteri femoralis polisi yang berakibat fatal. (Baca: Setelah Nabi Muhammad, Charlie Hebdo Pajang Kartun Erdogan Cabul )

Sabung ayam menjadi "olahraga berdarah" yang populer di negara kepulauan tersebut, di mana uang dipertaruhkan pada hasil perkelahian—seringkali sampai mati—antara dua ayam jago berwarna-warni yang bersenjatakan taji.

Sabung ayam telah dilarang bersama dengan acara olahraga dan budaya lainnya selama pandemi virus Corona untuk mencegah kerumunan besar berkumpul dan menyebarkan penularan.

Insiden aneh itu terjadi pada hari Senin di wilayah provinsi tengah Northern Samar ketika Letnan Christian Bolok mengambil ayam aduan saat dia mengumpulkan bukti dari peristiwa yang melanggar hukum.(Baca juga: Cover Charlie Hebdo Kartun Erdogan Cabul, Begini Reaksi Turki )

Kepala polisi provinsi setempat, Kolonel Arnel Apud, mengatakan kepada AFP, Rabu (28/10/2020), bahwa pisau yang dipasang pada taji ayam itu melukai paha kiri Bolok dan dia tewas kehabisan darah.

"Ini adalah kecelakaan yang tidak menguntungkan dan sedikit nasib buruk yang tidak bisa saya jelaskan," kata Apud.

“Saya tidak percaya saat pertama kali dilaporkan kepada saya. Ini adalah pertama kalinya dalam 25 tahun saya sebagai polisi saya kehilangan seorang pria karena ayam aduan."

Tiga orang ditangkap dan dua ayam aduan disita bersama dengan dua set taji dalam penggerebekan di kota San Jose di mana Bolok adalah kepala polisi kota tersebut.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2055 seconds (0.1#10.140)